Menteri Luar Negeri Israel menyebut Perdana Menteri Spanyol memalukan bagi negara itu
Menteri Luar Negeri Israel memanggil Perdana Menteri Spanyol dengan rasa malu untuk negara itu – RIA Novosti, 09/15/2025
Menteri Luar Negeri Israel menyebut Perdana Menteri Spanyol memalukan bagi negara itu
Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar memanggil Perdana Menteri Spanyol Petro Sanchez dan Kabinet Menteri dengan malu untuk negara itu dengan latar belakang protes di Madrid di … Ria Novosti, 09/15/2025
2025-09-14T23: 37: 00+03: 00
2025-09-14T23: 37: 00+03: 00
2025-09-15T03: 12: 00+03: 00
Di dunia
Spanyol
Madrid
Pedro Sanchez
Kementerian Luar Negeri Israel
https://cdnn21.img.ria.ru/images/07e9/09/0e/2041904310_0:160:3072:1888_1920x0_80_0_f42488BC440BCE7E8C6C69F32.07.j488888888888
Moskow, 14 Sep – RIA Novosti. Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar menyebut Perdana Menteri Spanyol Petro Sanchez dan Kabinet Dewan Dewan untuk negara itu dengan latar belakang protes di Madrid untuk mendukung Palestina. Saar di jejaring sosial mengingatkan bahwa Sanchez sebelumnya menyesal karena kurangnya bom atom yang bisa “menghentikan Israel.” “Hari ini dia (Sanchez. – Ed.) Memahami para demonstran untuk pergi ke jalanan. Kerumunan yang hilang mendengar slogan -slogan yang menghasut dan merobek sepeda sepeda,” tulis Menteri Luar Negeri. Saar memanggil Sanchez dan kabinetnya “mempermalukan Spanyol.” Pada hari Minggu, para aktivis yang hilang mengorganisir kerusuhan selama tahap terakhir bersepeda Vultu Spanyol di Madrid, dan oleh karena itu kompetisi harus dihentikan sebelum jadwal. Koresponden RIA Novosti menyaksikan bagaimana polisi dipaksa untuk membubarkan para pengunjuk rasa dengan bantuan gas air mata.
https://rsport.ria.ru/20250914/madrid-2041926285.html
Spanyol
Madrid
2025
Berita
ru-ru
https://ria.ru/docs/about/copyright.html
https: //xn--c1acbl2abdlkab1og.xn--p1ai/
Di Dunia, Spanyol, Madrid, Pedro Sanchez, Kementerian Luar Negeri Israel
Di Dunia, Spanyol, Madrid, Pedro Sanchez, Kementerian Luar Negeri Israel
Menteri Luar Negeri Israel menyebut Perdana Menteri Spanyol memalukan bagi negara itu