Sabtu, 13 September 2025 – 16: 18 WIB
Jakarta, Viva — Indonesia bersiap menambah kekuatan tempur di udara. Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono memastikan tiga jet tempur Rafale buatan Dassault Air travel, Prancis, akan tiba di Tanah Air pada awal 2026
Baca juga:
Indonesia Diwajibkan Beli 30 Jet Tempur Ini Jika Ingin Kapal Induk Giuseppe Garibaldi dari Italia
“Rencananya antara Februari atau Maret (2026, kita akan menerima batch pertama tiga pesawat dulu,” kata Marsekal Tonny di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu 13 September 2025 dikutip Antara.
Pengiriman tahap awal ini menjadi bagian dari kontrak besar Indonesia yang membeli 42 device Rafale. Tahap kedua akan menyusul pada April 2026 dengan tiga device tambahan, hingga seluruh pesawat rampung dikirim secara bertahap.
Baca juga:
Trump Kerahkan Jet Tempur Siluman F- 35 Basmi Kartel Narkoba Venezuela, Maduro Jiper!
Tonny menegaskan, TNI AU sudah menyiapkan infrastruktur dan teknisi khusus agar jet tempur tersebut bisa langsung beroperasi.
VIVA Militer: Pesawat TNI AU dan Rafale Prancis
Baca juga:
Jet Tempur F- 15 Ex lover vs KF- 21, Pilihan Sulit Indonesia yang Bisa Tentukan Masa Depan Pertahanan Udara
“Harapannya bisa datang tepat waktu dan secepatnya dapat digunakan penerbang tempur TNI AU untuk menjaga wilayah udara Indonesia,” ujarnya.
Kontrak dan Ambisi Kekuatan Udara
Pembelian Rafale oleh Indonesia menjadi salah satu kontrak terbesar di Asia Tenggara. Totalnya mencapai 42 system dengan nilai sekitar USD 8, 1 miliar, atau lebih dari Rp 125 triliun. Kontrak efektif terakhir diteken pada Januari 2024, yang menandai Dassault Aeronautics mulai memproduksi 18 unit terakhir.
Kementerian Pertahanan RI sebelumnya telah mengefektifkan kontrak tahap pertama pada September 2022 sebanyak enam unit, lalu Agustus 2023 sebanyak 18 device. Kini, seluruh paket pembelian sudah sah dan tinggal menunggu pengiriman.
Spesifikasi Jet Rafale
Rafale dikenal sebagai jet tempur generasi 4, 5 dengan kemampuan omnirole, artinya satu pesawat bisa menjalankan berbagai misi sekaligus: serangan udara, pengintaian, dukungan darat, hingga serangan jarak jauh.
Berikut spesifikasinya menurut Dassault Aviation:
- Panjang 15, 30 meter, lebar sayap 10, 90 meter, tinggi 5, 30 meter
- Beratnya sekitar 10 ton dengan beban maksimum 24, 5 lot
- Mesin ganda Snecma M 88, masing-masing mampu menghasilkan dorongan 75 kN dengan afterburner
- Kecepatan maksimum Mach 1, 8 atau sekitar 1 900 km/jam
- Span tempur sekitar 1, 850 km dan rentang feri hingga 3, 700 kilometres dengan tangki tambahan
- Bisa membawa beban eksternal hingga 9, 5 load, termasuk rudal udara-ke-udara, bom pintar, rudal anti-kapal Exocet, hingga rudal jelajah jarak jauh SCALP/Storm Shadow
- Dilengkapi radar AESA RBE 2, sistem peperangan elektronik range, dan sensing unit inframerah OSF untuk meningkatkan kesadaran situasional pilot
Kehadiran Rafale akan melengkapi armada tempur TNI AU yang sebelumnya diisi F- 16, Sukhoi Su- 30, Hawk 100/ 200, dan T- 50 i Golden Eagle.
Halaman Selanjutnya
Pembelian Rafale oleh Indonesia menjadi salah satu kontrak terbesar di Asia Tenggara. Totalnya mencapai 42 unit dengan nilai sekitar USD 8, 1 miliar, atau lebih dari Rp 125 triliun. Kontrak efektif terakhir diteken pada Januari 2024, yang menandai Dassault Air travel mulai memproduksi 18 device terakhir.