RICHMOND – Wanita kulit hitam pertama yang memimpin Departemen Kepolisian Richmond telah memutuskan untuk pensiun.
Kepala Bisa French akan mundur pada 16 Januari 2026. Dia Diangkat sebagai Kepala Polisi Permanen Pada 16 Juli 2020, 10 bulan setelah dia mengambil alih peran sementara setelah penghapusan kepala saat itu Allwyn Brown.
Janji temu itu segera menjadikannya sosok ikonik di tempat yang sekarang menjadi departemen berusia 120 tahun. Tujuh tahun sebelumnya, dia dinobatkan sebagai kapten kulit hitam pertama di departemen.
“Melayani Kota Richmond telah menjadi kehormatan dalam hidup saya,” kata Prancis dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh departemen, mengumumkan keputusannya. “Memimpin departemen ini dan bekerja bersama pria dan wanita RPD telah menjadi puncak karier saya.”
Waktu bahasa Prancis di atas departemen ditandai terutama oleh lTotal pembunuhan yang harus dicatat. Kota ini telah mencatat 20 pembunuhan sejak awal tahun 2023, termasuk hanya satu pada tahun 2025. Pada tahun 2023, kota ini mencatat hanya delapan pembunuhan, total terendah sejak para pejabat mulai melacak pada tahun 1971.
Sepuluh tahun yang lalu, Polisi Richmond mencatat 21 pembunuhan.
French mendapati dirinya tenggelam dalam kontroversi pada Oktober 2021, ketika kota itu membuat dia cuti setelah serangkaian tuduhan pelanggaran yang dibuat oleh anggota keluarga. Seorang penyelidik yang disewa menyimpulkan bahwa dia melakukan pelanggaran selama perselisihan dengan anggota keluarga dengan membuat “ancaman bahaya” di antara pelanggaran lainnya.
Kota itu memasukkannya kembali pada Juli 2022.
Di dalam departemen, program lanjutan Prancis berfokus pada transparansi, pelatihan dan keterlibatan masyarakat.
“Sepanjang karirnya, dia telah berkomitmen untuk membangun kepercayaan, memperkuat kemitraan masyarakat dan membimbing departemen kami dengan belas kasih dan integritas,” kata departemen itu dalam statmennya.
Prancis juga adalah juara untuk mendekati insiden kritis yang melibatkan orang sakit mental dengan cara yang kurang kejam.
“Kami terus berbicara tentang tanggapan alternatif,” kata French, sebuah konferensi pers bulan lalu untuk membahas penembakan polisi yang fatal pada 4 Agustus. “Tetapi kami masih menyerahkan kepada orang -orang yang sakit jiwa untuk membuat keputusan yang jelas tidak mampu mereka buat, dan sesuatu harus berubah. Saya tidak memiliki jawaban untuk apa yang dapat dilakukan. Saya berharap akan ada percakapan tentang undang -undang dan hukum yang membuat orang -orang yang perlu membantu mental.
Polisi mengatakan kota itu akan mulai mencari kepala baru dalam beberapa bulan mendatang.
Silakan periksa kembali untuk pembaruan.
Awalnya diterbitkan: