Nakes Lansia disuntik vaksin COVID-19 di Medan. (Foto ilustrasi)

Selasa, 26 Agustus 2025 – 20: 10 WIB

Jakarta, Viva — Presiden Prabowo Subianto mengaku mendapat laporan Indonesia kekurangan 70 000 dokter spesialis. Dalam satu tahun, Prabowo menyebut Indonesia hanya bisa menghasilkan 2 700 dokter spesialis dan 12 000 dokter umum.

Baca juga:

Prabowo: Pendidikan dan Kesehatan Terbaik Bisa Diwujudkan Kalau Tak Ada Korupsi

Hal tersebut diungkapkan Presiden Prabowo saat meresmikan gedung layanan terpadu baru di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Prof Mahar Mardjono, Cawang, Jakarta Timur pada Selasa, 26 Agustus 2025

Nakes Lansia disuntik vaksin COVID-19 di Medan. (Foto ilustrasi)

Nakes Lansia disuntik vaksin COVID- 19 di Medan. (Foto ilustrasi)

Baca juga:

Prabowo Sudah Punya Calon Wamenaker Pengganti Immanuel Ebenezer, Siapa?

“Karena saya mendapat laporan kita kekurangan 70 000 dokter spesialis. 70 000, kita harus segera mengejar itu. Hari ini saya dapat laporan, kita menghasilkan dokter umum hanya 12 000 satu tahun, dokter spesialis 2 700,” kata Prabowo

Prabowo bertekad untuk mengisi kekurangan dokter spesialis tersebut. Ia meminta seluruh jajaran menteri Kabinet Merah Putih untuk bekerja keras dan berusaha maksimal dalam mewujudkan kesejahteraan Indonesia di bidang kesehatan.

Baca juga:

Nasib Timnas Indonesia di Ujung Tanda Tangan Prabowo.

“Jadi, kalau kita mengharapkan mengisi 70 000 dokter spesialis, kita harus nunggu 35 tahun. Jadi, kita harus berupaya. Kita harus berupaya tidak bisa dengan langkah normatif,” kata Prabowo.

“Mengejar pembangunan Indonesia, mengejar kesejahteraan Indonesia, tidak bisa bisnis seperti biasa tidak bisa. Kita harus bekerja lebih keras, kita harus melakukan yang terbaik ,” sambungnya.

Di sisi existed, Kepala Negara mengaku tak tega melihat jajaran Menteri Kabinet Merah Putih yang bekerja tanpa istirahat. Bahkan,
Lanjut Prabowo, para menterinya bekerja tujuh hari dalam seminggu.

“Makanya saya ini sebetulnya, yah ada kasian juga sama menteri-menteri saya itu. Karena di Kabinet Merah Putih itu kata mereka enggak ada hari merah di kalender kita. Kami bekerja tujuh hari seminggu “katanya.

Ilustrasi Patologi, dokter bedah

Ilustrasi Patologi, dokter bedah

Namun, Prabowo ingin para menterinya tetap bisa beristirahat yang cukup demi kelancaran pemerintahan dan pengambilan keputusan. Menurutnya, pengambilan keputusan yang tepat harus dalam kondisi bugar.

“Tapi saya akan beri saudara-saudara cukup waktu untuk istirahat. Karena yang kita butuhkan dari saudara adalah kepemimpinan, manajemen dan keputusan terbaik ,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya

Di sisi lain, Kepala Negara mengaku tak tega melihat jajaran Menteri Kabinet Merah Putih yang bekerja tanpa istirahat. Bahkan, Lanjut Prabowo, para menterinya bekerja tujuh hari dalam seminggu.

Halaman Selanjutnya

Tautan Sumber