Selasa, 9 September 2025 – 16: 49 WIB
NTT, Viva — Bencana banjir bandang melanda Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Senin (8/ 9/2025 Musibah ini menelan korban jiwa, dengan tiga orang meninggal dunia dan empat lainnya hingga kini masih dalam pencarian.
Baca juga:
351 Orang Tewas Akibat Banjir Bandang dan Longsor di Pakistan
Camat Mauponggo, Leonardus, mengonfirmasi perkembangan terbaru tersebut pada Selasa siang (9/9
“Tiga korban yang telah teridentifikasi meninggal dunia terdiri dari dua dewasa dan satu anak-anak. Jenazah korban saat ini telah berada di Puskesmas untuk penanganan lebih lanjut,” jelas Leonardus.
Banjir Bandang di Nagekeo, 3 Orang Tewas dan 4 Hilang
Baca juga:
Banjir Bandang Terjang Uttarakhand India, 4 Tewas- 100 Orang Hilang
Para korban yang meninggal diketahui merupakan satu keluarga asal Boawae. Mereka adalah Remigius Sopi Bela, seorang bayi, dan seorang menantu dari keluarga Mom Fance. Ketiganya ditemukan tidak bernyawa setelah terjebak banjir di dalam pondok di tepi Kali Malasawu.
Sementara itu, pencarian masih terus dilakukan untuk menemukan empat orang yang hilang. Mereka adalah Mariano Tom Busa Jago (29, suami dari Bidan Rosdiana Novita Toyo yang bertugas di Puskesmas Mauponggo, putra mereka Achiles Agustinus Busa Jago (13 bulan), serta Estin Co’o bersama bayinya yang juga berusia 13 bulan.
Baca juga:
Korban Tewas Banjir Bandang di Texas Bertambah Jadi 82 Orang, Puluhan Lainnya Hilang
“Empat orang dipastikan hilang, yaitu dua anak-anak dan dua dewasa. Pencarian masih terus kami lakukan di tengah kondisi hujan yang masih mengguyur wilayah kami,” tambah Leonardus.
Selain menelan korban jiwa, banjir juga merusak infrastruktur essential di Kecamatan Mauponggo. Dua jembatan utama, Teodhae 1 dan Teodhae 2 di Desa Sawu, putus overall. Dampaknya, jalur penghubung Mauponggo– Boawae lumpuh, bahkan akses menuju Bajawa juga terputus sehingga wilayah terdampak kini terisolasi.
“Kebutuhan mendesak saat ini adalah pembangunan jembatan darurat untuk mendukung mobilisasi bantuan. Dua jembatan putus overall, dan bahkan akses menuju Bajawa juga terputus. Kondisi kami di sini benar-benar terisolasi,” ujar Camat Mauponggo.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere, Fathur Rahman, menyebutkan pihaknya langsung mengirimkan tim untuk membantu pencarian korban.
“Kami menerima informasi dari Kepala Pelaksana BPBD Nagekeo hari ini (9/ 9 bahwa kemarin sore (8/ 9 telah terjadi banjir bandang yang mengakibatkan tiga warga meninggal dunia dan empat warga Kecamatan Mauponggo lainnya hingga kini masih dinyatakan hilang,” terangnya.
Menindaklanjuti laporan tersebut, Tim SAR gabungan yang terdiri dari Rescuer System Siaga SAR Ende dan Tim Pos TNI AL Ende segera diberangkatkan ke lokasi terdampak. Mereka membawa peralatan lengkap untuk pencarian korban di Desa Sawu, wilayah paling parah terkena dampak. (Jo Kenaru/tvOne/NTT)
Halaman Selanjutnya
“Kebutuhan mendesak saat ini adalah pembangunan jembatan darurat untuk mendukung mobilisasi bantuan. Dua jembatan putus overall, dan bahkan akses menuju Bajawa juga terputus. Kondisi kami di sini benar-benar terisolasi,” ujar Camat Mauponggo.