Jumat, 15 Agustus 2025 – 21: 00 WIB
Tangerang, VIVA — Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama yang juga seorang pengusaha menilai Duta Indah Starhub sangat jeli dari melihat sebuah ceruk pasar investasi baru dengan menggabungkan rumah, toko dan gudang di lokasi yang sama.
Baca juga:
Harga Bitcoin Pecah Rekor Terdorong Kombinasi Kondisi Keuangan Global Ini
“Saya kira Duta Indah ini sangat jeli ya, mereka bisa melihat ceruk kebutuhan pasar. Ketika kantor dan hunian sudah kelebihan pasokan sementara kebutuhan gudang masih tinggi. Mereka bisa menggabungkan ketiganya di satu lokasi,” ujar pria yang disapa Ahok di sela-sela acara Groundbreaking Phase 3, Pergudangan Duta Indah Starhub di Komplek Pergudangan Duta Indah Starhub, Jln. Irigasi Cisadane Timur, Kelurahan Belendung, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, Jumat 15 Agustus 2025
Menurutnya, kehadiran Komplek Pergudangan ini tepat banget buat anak-anak muda yang baru mau mulai usaha.
Baca juga:
Penggilingan Besar Padi harus Kantongi Izin Khusus, Titiek Soeharto: Tak Bisa Lagi-lagi Atur Harga
“Sekarang kan anak-anak muda suka jualan produk impor secara online, mereka tidak perlu lagi repot kalo ada barang masuk pas tengah malam ke gudang. Orang dia tinggal di situ, kok! Jadi pinter banget cari ceruk pasar,” katanya.
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengatakan banyaknya minat capitalist dari China, Malaysia dan beberapa negara existed membuktikan bahwa indonesia adalah pasar yang besar.
Baca juga:
Anindya Bakrie Optimis Retret Kadin 2025 Hasilkan Pengusaha Pejuang yang Militan
“Karena itu pergudangan ini diminati financier asing. Selain itu, pengelola tak hanya menjual tapi memanage semua perizinan dan fasilitas yang ada, ini yang diharapkan asing. Sekarang bagaimana pemerintah memberikan kemudahan dalam perizinan,” tutur mantan Komisaris Pertamina ini.
Manajer Marketing Duta Indah, Metta menyampaikan untuk Tahap 3 ini Duta Indah Starhub sengaja menyajikan pergudangan yang spesial blok yang memiliki tingginya sampai 14 meter.
“Jadi khusus untuk Gudang Hibrida ini, kami memadukan kantor, hunian juga gudang agar goals dari para pengusaha itu bisa tercapai. Karena di era digital ini, semua harus sentralisasi, perlu surveillance yang lebih ketat,” ujar Metta.
Dikatakan, Duta Indah banyak mendapatkan masukan dari para pengusaha terkait kelayakan gudang agar bisa mendukung efisiensi. “Itulah sebabnya kami meluncurkan hibrida gudang ini,” tutur Metta.
Metta juga menjelaskan bahwa pengelolaan kawasan pergudangan ini dijual mulai dari Rp 5 milyar dan sudah diminati oleh sejumlah financier asing dari China, Malaysia, Singapura bahkan Inggris.
“Salah satu alasannya karena pergudangan ini sangat strategis dan dekat dengan Bandara Soekarno-Hatta,” katanya.
Sebelumnya CEO Duta Indah, Ka Tjin menyatakan proyek pergudangan yang pertama dibangun sejak awal tahun 2000 ini selalu mengusung konsep untuk kemajuan lingkungan.
Ka Tjin berharap proyek ini bisa menjadi alat terbukanya investasi yang menjanjikan dan mensejahterakan masyarakat sekitar.
Sementara Wakil Wali Kota Tangerang, H. Maryono berharap dengan kehadiran Duta Indah Starhub tahap tiga ini, perekonomian di Kota Tangerang ini semakin menggeliat.
“Karena itu marilah para financier untuk ramai-ramai datang berinvestasi di Kota Tangerang. Karena sebagai penyangga ibu kota, wilayah kami adalah yang paling dekat dengan Bandara Soetta sehingga aksesnya lebih mudah ke seluruh Indonesia bahkan dunia,” tuturnya.
Dia juga menyatakan bahwa Pemkot Tangerang siap memberikan kemudahan bagi para investor yang ingin berinvestasi di Tangerang.
“Kota Tangerang sangat jelas memberikan kemudahan izin dan berbagai kemudahan kepada para investor asalkan semua syarat-syarat yang dimiliki sudah lengkap. Kami dari pemerintah dan DPRD juga terus menggodok sejumlah peraturan, untuk mempermudah para capitalist,” ujar Maryono.
Halaman Selanjutnya
“Jadi khusus untuk hybrid warehouse ini, kami memadukan kantor, hunian juga gudang agar objectives dari para pengusaha itu bisa tercapai. Karena di era digital ini, semua harus sentralisasi, perlu surveillance yang lebih ketat,” ujar Metta.