Kamis, 14 Agustus 2025 – 15: 01 WIB
Jakarta, Viva — Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengumpulkan seluruh kepala daerah lewat rapat digital pada Kamis siang, 14 Agustus 2025, untuk mendata daerah-daerah yang menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), menyusul kisruh kenaikan PBB-P 2 di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, hingga 250 persen.
Baca juga:
Kata Mendagri Tito Karnavian, Soal Pemakzulan Bupati Sudewo
“Melakukan zoom meeting dengan seluruh Kepala Daerah untuk mengidentifikasi mana lagi yang terjadi kenaikan,” kata dia, Kamis, 14 Agustus 2025
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian
Baca juga:
Gubernur Jateng Hormati Proses Hak Angket DPRD Pati untuk Pemakzulan Bupati
Tito menegaskan, dirinya akan mengingatkan para kepala daerah agar lebih bijak dalam menentukan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) dan tarif PBB. Ia meminta kebijakan pajak mempertimbangkan kemampuan ekonomi masyarakat dan dilakukan secara bertahap.
Sesuai Undang-Undang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (HKPD), penentuan NJOP dan PBB memang menjadi kewenangan bupati dan wali kota, dengan kewajiban hanya berkonsultasi kepada gubernur setempat.
Baca juga:
Heboh Pajak Pati Naik 250 Persen, Mendagri Tito Telepon Langsung Tegur Gubernur Jateng Hingga Bupati Sudewo
“Saya mohon kepala daerah lainnya, setiap mengeluarkan kebijakan yang berhubungan dengan pajak dan retribusi, jangan sampai memberatkan masyarakat. Lakukan bertahap saja,” katanya.
Tak hanya itu, eks Kapolri tersebut juga menekankan pentingnya sosialisasi kebijakan kepada masyarakat agar tidak memicu gejolak.
“Rekan kepala daerah agar responsif melihat apa dinamika di masyarakat. Itu responsif, akomodatif. Ajak dialog, seperti itu,” ujar Tito.
Sebelumnya diberitakan, polisi bertindak cepat menyusul pecahnya kericuhan dalam aksi demo besar di Kantor Bupati Pati, Rabu, 13 Agustus 2025 Complete sebanyak 22 orang yang diduga menjadi provokator berhasil diamankan.
“Update semalam diamankan 22 orang provokator,” ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah, Komisaris Besar Polisi Artanto saat dikonfirmasi, Kamis, 14 Agustus 2025
Menurut Artanto, sebagian besar dari puluhan terduga provokator itu merupakan warga Pati. Namun, usai menjalani pendataan, pemeriksaan, dan pembinaan, semuanya dipulangkan ke koordinator lapangan dan keluarga masing-masing. Tidak ada yang jadi tersangka.
Untuk diketahui, aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Pati pada Rabu, 13 Agustus 2025, sempat diwarnai kericuhan. Insiden terjadi ketika massa dari Aliansi Masyarakat Pati Bersatu mendesak Bupati Sudewo keluar menemui mereka.
Massa yang kesal berusaha tak dikunjung ditemui Bupati Sudewo, merangsek masuk ke dalam kantor bupati untuk dengan menerobos gerbang yang dijaga ketat aparat.
Sebelumnya, Husen, orator aksi warga tersebut mendesak Bupati Pati Sudewo perlu dilengserkan dari jabatannya karena dinilai arogan. Ia mengajak para demonstran untuk menuntut pelengseran Bupati Pati hingga malam hari.
Namun demikian, para pengunjuk rasa juga diminta untuk tertib dan tidak melakukan aksi anarkis. “Tunjukkan bahwa warga Pati itu santun dan berakhlak, cinta damai dan tidak arogan,” tegasnya.
Halaman Selanjutnya
Sebelumnya diberitakan, polisi bertindak cepat menyusul pecahnya kericuhan dalam aksi demo besar di Kantor Bupati Pati, Rabu, 13 Agustus 2025 Complete sebanyak 22 orang yang diduga menjadi provokator berhasil diamankan.