Jumat, 8 Agustus 2025 – 16: 05 WIB
Jakarta, Viva — Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Syamsu Rizal mendesak komunitas internasional untuk menolak rencana Israel mencaplok seluruh wilayah Gaza
Baca juga:
Kabinet Israel Setuju Netanyahu Caplok Gaza, Invasi Penuh Mulai Oktober!
Langkah itu harus dihentikan, karena akan memperburuk keadaan kemanusiaan di Gaza. Indonesia harus berada di garda terdepan menyuarakan penolakan.
Di samping itu, dia menilai rencana Israel ‘mencaplok’ wilayah Gaza sebagai sesuatu yang melanggar hukum internasional.
Baca juga:
79 Persen Yahudi Israel Tak Peduli Kelaparan dan Penderitaan di Gaza.
“Rencana ini jelas melanggar hukum internasional dan hak asasi manusia. Jika dibiarkan, penderitaan rakyat Palestina akan semakin parah, dan konflik akan semakin sulit diselesaikan,” ujar Syamsu Rizal atau yang akrab disapa Deng Ical, Jumat, 8 Agustus 2025
Deng Ical menilai, dukungan dari Presiden AS Donald Trump terhadap rencana Israel tersebut adalah sinyal yang berbahaya bagi perdamaian di kawasan Timur Tengah. Ia menyerukan agar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) segera mengambil langkah konkret untuk menghentikan rencana itu sebelum terlambat.
Baca juga:
Tragis, Pele dari Palestina Meninggal Akibat Serangan Israel saat Antre Bantuan
“PBB tidak boleh diam. Ini adalah ujian bagi kredibilitas lembaga internasional tersebut dalam menjaga perdamaian dan keamanan dunia,” tutur dia.
Lebih lanjut, Deng Ical menekankan bahwa Indonesia, sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, harus berada di garda terdepan dalam menyuarakan penolakan dan mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Deng Ical juga meminta komunitas internasional untuk menekan Israel agar membuka akses pengiriman bantuan kemanusiaan kepada warga yang sangat membutuhkan makanan. Banyak warga Gaza yang meninggal karena kelaparan.
“Kami juga menyayangkan perusakan truk pembawa bantuan kemanusiaan yang dilakukan warga sipil Israel. Mereka betul-betul tidak memiliki hati nurani,” jelasnya.
VIVA Militer: Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu
Sebelumnya diberitakan, Kabinet Keamanan Israel telah menyetujui usulan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menduduki Kota Gaza secara penuh, yang terletak di utara wilayah kantong Palestina tersebut, seperti laporan Axios pada hari Jumat, 8 Agustus 2025
Kantor Perdana Menteri Israel belum mengonfirmasi rencana tersebut secara resmi ke publik, yang merupakan eskalasi besar di wilayah Palestina yang dilanda perang.
Press Reporter Axios, Barak Ravid, mengutip pernyataan Kantor Perdana Menteri: “Kabinet Politik-Keamanan menyetujui usulan Perdana Menteri untuk mengalahkan Hamas. (Militer Israel) akan bersiap untuk mengambil alih Kota Gaza sambil memberikan bantuan kemanusiaan kepada penduduk sipil di luar zona pertempuran.”
Ravid, mengutip seorang pejabat elderly Israel yang tidak disebutkan namanya, melanjutkan bahwa tujuan Israel adalah “mengevakuasi semua warga sipil Palestina dari Kota Gaza ke kamp-kamp pusat dan wilayah lainnya pada 7 Oktober”.
“Pengepungan akan diberlakukan terhadap militan Hamas yang masih berada di Kota Gaza, dan pada saat yang sama, serangan darat akan dilancarkan di Kota Gaza,” tulis Ravid di X.
Shihab Rattansi, koresponden Al Jazeera di Washington, DC, mengatakan langkah Israel untuk menduduki Gaza telah “diberitakan selama beberapa hari ini”.
“Donald Trump hampir menyetujui apa pun yang ingin dilakukan Benjamin Netanyahu. Dia mengatakan itu ‘terserah Israel’,” katanya.
Halaman Selanjutnya
Deng Ical juga meminta komunitas internasional untuk menekan Israel agar membuka akses pengiriman bantuan kemanusiaan kepada warga yang sangat membutuhkan makanan. Banyak warga Gaza yang meninggal karena kelaparan.