Selasa, 9 September 2025 – 12:20 WIB
Jakarta, Viva – Dalam pidato terakhirnya pada prosesi serah terima jabatan (sertijab), Sri Mulyani meminta agar ruang pribadinya yang kini berstatus sebagai warga negara biasa bisa benar-benar dihormati sebagaimana mestinya.
Baca juga:
Resmi Lepas Jabatan, Sri Mulyani Minta Maaf Atas Salah dan Kekurangan Selama Jadi Menkeu
Dia pun tak lupa menitipkan pesan kepada para jajaran pegawai Kemenkeu, untuk terus menjaga integritasnya dalam menjalankan amanah mengurus keuangan negara.
“Saya pamit undur diri pagi hari ini, dan mohon mulai saat ini untuk kami bisa dihormati ruang privasi kami atau ruang pribadi saya sebagai warga negara biasa,” kata Sri Mulyani di kantor Kemenkeu, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Selasa, 9 September 2025
Baca juga:
Rupiah Anjlok 1,16 Persen usai Reshuffle dan Turunnya Cadangan Devisa Agustus 2025
Sri Mulyani Indrawati, Purbaya Yudhi Sadewa, Sertijab
Foto:
- (Mohammad Yudha Prasetya)
Selain menjaga integritas dalam pekerjaannya, Sri Mulyani juga berharap jajaran pegawai Kemenkeu benar-benar berupaya untuk terus menjaga keuangan negara demi kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia.
Baca juga:
Meski Sempat Melemah, IHSG Dibuka Menguat Usai Pergantian Menkeu
Karenanya, Dia pun menegaskan bahwa seluruh jajaran Kemnekeu harus benar-benar menjalankan tugasnya secara amanah, profesional, dan berintegritas.
“Jalankan tugas sesuai amanah, profesional, kompeten, dan tetap jaga integritas. Bantu pimpinan baru, dan terus laksanakan tugas dengan dedikasi,” ujarnya.
Sebelumnya, Sri Mulyani juga telah menyampaikan permohonan maafnya kepada seluruh jajaran pegawai di Kemenkeu, atas segala salah dan kekurangannya selama memimpin kementerian tersebut.
“Tidak ada gading yang tak retak, tidak ada manusia yang sempurna,” kata Sri Mulyani.
“Tentu saja dalam melaksanakan kepercayaan ada kekurangan, ada kesalahpahaman. Dan untuk itu, saya dengan rendah hati meminta maaf,” katanya.
Halaman Selanjutnya
Sebelumnya, Sri Mulyani juga telah menyampaikan permohonan maafnya kepada seluruh jajaran pegawai di Kemenkeu, atas segala salah dan kekurangannya selama memimpin kementerian tersebut.