Selasa, 9 September 2025 – 09: 27 WIB
Jakarta, Viva — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi masih akan bergerak fluktuatif, namun ditutup menguat pada perdagangan hari ini.
Baca juga:
Meski Sempat Melemah, IHSG Dibuka Menguat Usai Pergantian Menkeu
Berdasarkan information Jakarta Interbank Spot Buck Rate atau Jisdor BI, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berada di level Rp 16 348 per Senin, 8 September 2025 Posisi rupiah itu tercatat menguat 90 poin dari kurs sebelumnya di level Rp 16 438 pada perdagangan Kamis, 4 September 2025
Sementara perdagangan di pasar area pada Selasa, 9 September 2025 hingga pukul 09 14 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp 16 498 per dolar AS. Posisi tersebut melemah 189 poin atau 1, 16 persen dari posisi sebelumnya di level Rp 16 309 per buck AS.
Baca juga:
IHSG Menanti Gebrakan Menkeu Baru
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS
Pengamat Pasar Uang, Ibrahim mengatakan, cadangan devisa per akhir Agustus 2025 mencapai US$ 150, 7 miliar, menurun US$ 1, 3 miliar atau Rp 21, 3 triliun dari bulan sebelumnya sebesar US$ 152,0 miliar.
Baca juga:
IHSG Diproyeksi Bakal Anjlok, Analis Jagokan 5 Rekomendasi Saham Potensial Cuan Ini
“Penurunan tersebut terjadi karena pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah bank sentral, dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global yang tetap tinggi,” ujar Ibrahim.
Posisi cadangan devisa pada akhir Agustus 2025 setara dengan pembiayaan 6, 3 bulan impor atau 6, 1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Oleh sebab itu, cadangan devisa sebesar US$ 150, 7 miliar itu diyakini memadai untuk mendukung ketahanan sektor eksternal, yang sejalan dengan tetap terjaganya prospek ekspor serta neraca transaksi modal dan finansial yang diprakirakan tetap mencatatkan excess.
BI berharap, cadangan devisa tersebut dapat meningkatkan persepsi positif financier terhadap prospek perekonomian nasional, dan imbal hasil investasi yang menarik.
Terlebih, BI juga terus meningkatkan sinergi dengan pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal, guna menjaga stabilitas perekonomian untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
“Mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp 16 250 – Rp 16 310,” ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Oleh sebab itu, cadangan devisa sebesar US$ 150, 7 miliar itu diyakini memadai untuk mendukung ketahanan sektor eksternal, yang sejalan dengan tetap terjaganya prospek ekspor serta neraca transaksi modal dan finansial yang diprakirakan tetap mencatatkan excess.