Mantan pemukul Inggris Kevin Pietersen secara terbuka mengkritik permukaan Melbourne Cricket Ground setelah hari pembukaan Boxing Day Test yang dramatis, di mana semua 20 gawang jatuh. Memukul terbukti menjadi ujian berat bagi Australia dan Inggris, dengan bola berayun di udara dan bergerigi sepanjang hari. Bahkan pemukul yang berhasil menghabiskan beberapa waktu di lipatan kesulitan untuk menilai pantulan, yang menyebabkan pemecatan secara berkala. Dominasi para pemain bowling terlihat jelas di papan skor karena tidak ada tim yang menghasilkan setengah abad pun di hari pertama yang kacau balau.
Pietersen mempertimbangkan perdebatan seputar lapangan Tes Boxing Day, menyamakannya dengan kritik yang sering dihadapi India dalam situasi serupa dan menyerukan tingkat pengawasan yang sama untuk diterapkan di Australia.
“India SELALU terpukul ketika gawang jatuh gila-gilaan pada hari pertama Ujian, jadi saya berharap Australia mendapat pengawasan yang sama! Adil itu adil!” Pietersen menulis di X.
“Pelemparan MCG tidak adil bagi para pemukul”
Mantan kapten Inggris Michael Vaughan mengatakan rekor penonton sebanyak 94.199 orang di MCG “sangat terhibur” saat mereka menyaksikan gawang terbanyak yang jatuh pada hari pertama tes Ashes sejak 1909 tetapi membanting lapangan setelah kedua susunan pemain hancur dengan cara yang spektakuler.
“Kami selalu mencari keseimbangan yang adil antara pemukul dan bola. Saya pikir itu tidak adil bagi para pemukul,” kata Vaughan kepada BBC.
“Lapangan telah memberikan banyak manfaat. Ada banyak pergerakan di luar sana. Ini tidak mudah bagi kedua belah pihak, namun saya tidak suka melihat lapangan memberikan banyak manfaat,” tambahnya.
Baca Juga – Alastair Cook menangis di lapangan MCG setelah 20 gawang terjatuh pada Hari 1 Tes Boxing Day: ‘Adalah kontes yang tidak adil’
Sebelumnya, setelah Tes ketiga, Pietersen membidik tim yang dipimpin Ben Stokes menyusul kekalahan 82 kali mereka di Adelaide Oval pada hari Minggu, hasil yang membuat Australia unggul 3-0 dan mempertahankan Ashes dalam lima seri pertandingan. Berbicara dengan X, Pietersen mengatakan kekalahan tersebut sulit untuk dipahami, terutama karena Australia kehilangan pemain kunci seperti Josh Hazlewood dan Steve Smith.
“Tidak ada Hazlewood, hampir tidak ada Cummins, Smith, Lyon, dll, yang membuat kekalahan ini sulit untuk dipahami. Melihat lebih banyak pemecatan pagi ini yang memberi tahu saya semua yang perlu saya ketahui tentang tweet sebelumnya yang saya tulis, mengatakan bahwa pemukul tidak lagi mengikuti Test Cricket,” tulis Pietersen.












