Sabtu, 27 Desember 2025 – 11:35 WIB
Ilustrasi pengeroyokan. FOTO: Ardissa Barack/JPNN.com.
jateng.jpnn.comDEMAK – Duka menyelimuti keluarga besar Nahdlatul Ulama. Seorang anggota Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa Mohammad Bimo Saputra (17) tewas diduga dikeroyok secara brutal oleh sekelompok orang di wilayah Mranggen, Kabupaten Demak, Jumat (26/12) dini hari.
Korban merupakan warga Dukuh Blancir, Kelurahan Plamongansari, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang. Ia dikenal aktif sebagai kader muda Pagar Nusa.
Peristiwa nahas itu terjadi seusai Bimo mengikuti kopi darat (kopdar) anggota Pagar Nusa lintas daerah di Lapangan Pucang Gading, Kecamatan Mranggen, Kamis (25/12) malam.
“Setelah acara sekitar pukul 00.00 WIB, korban ikut mengantar teman-temannya pulang ke arah Karangawen,” kata Wakil Ketua Pagar Nusa Kota Semarang M. Ichwan, Sabtu (27/12).
Di tengah perjalanan, rombongan korban diduga diteriaki dan dikejar oleh sekelompok orang. Pengejaran disertai pelemparan batu hingga rombongan terpencar dan masuk wilayah Pasar Mranggen.
Puncaknya terjadi di jembatan layang Ganefo. Di lokasi tersebut, Bimo diduga ditendang hingga terjatuh dari sepeda motor.
“Setelah jatuh, korban langsung dikeroyok puluhan orang. Dipukul, ditendang, diinjak, bahkan dipukul menggunakan papan skateboard sampai tidak berdaya,” ujar Ichwan.
Petugas kepolisian yang datang ke lokasi langsung mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Pelita Anugerah Mranggen. Namun, nyawa Bimo tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.
Anggota Pagar Nusa, Mohammad Bimo Saputra (17), tewas diduga dikeroyok sekelompok orang di Mranggen, Demak. NU berduka, aparat didesak usut tuntas.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google Berita













