Militer Thailand mengkonfirmasi serangan hari Jumat tersebut, dengan mengatakan bahwa operasi gabungan angkatan darat-udara dilakukan untuk melindungi provinsi Sa Kaeo di Thailand, yang berbatasan dengan Banteay Meanchey, di mana kedua negara memiliki klaim teritorial yang tumpang tindih.
Marsekal Udara Jackkrit Thammavichai, juru bicara angkatan udara Thailand, mengatakan pada konferensi pers pada hari Jumat bahwa operasi tersebut terjadi setelah pemantauan berhari-hari oleh militer Thailand menentukan bahwa warga sipil telah dievakuasi dari daerah sasaran.
Klaim wilayah di sepanjang perbatasan yang sudah berlangsung lama adalah akar dari ketegangan yang pecah menjadi pertempuran terbuka pada akhir Juli. Mediasi yang dilakukan oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, yang didukung oleh tekanan dari Trump, membuat kedua belah pihak menyetujui gencatan senjata yang goyah setelah lima hari pertempuran.
Masing-masing pihak menggambarkan tindakan militernya sebagai tindakan membela diri, dan menyalahkan pihak lain karena melanggar gencatan senjata.
Reuters, AP












