Penjabat ketua Partai Nasionalis Bangladesh dan mantan ketua Tarique Rahman kembali ke negara itu pada hari Kamis setelah hampir 17 tahun di pengasingan.

Rahman diterima di bandara Internasional Hazrat Shahjalal di Dhaka.(AP)

Kepulangan tersebut, yang dipercepat karena adanya urgensi pribadi karena kesehatan ibu dan mantan perdana menteri Khaleda Zia, juga dipandang sebagai dorongan bagi para pekerja partai BNP menjelang pemilihan parlemen pada 12 Februari di negara tersebut.

Kepulangan Rahman terjadi ketika Bangladesh dilanda kerusuhan dan ketidakstabilan politik yang meluas setelah pembunuhan pemimpin pemuda terkemuka Sharif Osman Hadi.

Rahman, yang didampingi istrinya Zubaida dan putrinya Zaima, diterima di bandara Internasional Hazrat Shahjalal di Dhaka, kantor berita PTI melaporkan.

Kerumunan besar pendukung memenuhi area sekitar 2 kilometer dari bandara hingga tempat resepsi untuk menyaksikan kepulangannya, lapor Associated Press. Banyak dari mereka yang menginap di tempat resepsi semalaman.

Kembalinya Rahman penting bagi politik Bangladesh

• Rahman, 60 tahun, yang pindah ke London pada tahun 2008 untuk mendapatkan perawatan medis dengan izin, dipandang sebagai kandidat terdepan untuk menjadi pemimpin Bangladesh berikutnya pada pemilu 12 Februari tahun depan.

• Kembalinya Rahman terjadi pada saat kekosongan politik, setelah Sheikh Hasina terpaksa mengundurkan diri dan melarikan diri ke India setelah protes yang dipimpin mahasiswa pada bulan Juli tahun lalu. Dia dinyatakan bersalah secara in-absentia atas tuduhan-tuduhan termasuk pencucian uang dan tuduhan lain yang terkait dengan dugaan rencana pembunuhan Sheikh Hasina. Namun keputusan ini dibatalkan setelah Hasina digulingkan tahun lalu.

• Rahman adalah penjabat ketua BNP, sebuah partai yang mengalami peningkatan setelah tergulingnya Sheikh Hasina. Dia telah menjadi pemimpin de facto partai tersebut dan secara teratur mengikuti pertemuan dan rapat umum secara online dari London, dan tidak menghadapi tantangan terbuka dari orang dalam partai mana pun selama dia tidak hadir.

• Sebuah survei yang dilakukan bulan ini oleh International Republican Institute yang berbasis di Amerika Serikat menunjukkan bahwa BNP mungkin akan memperoleh keuntungan besar, dan kemungkinan akan memenangkan jumlah kursi parlemen terbanyak pada pemilu tahun depan, menurut laporan Reuters.

• Kelompok hak asasi manusia global termasuk Human Rights Watch dan Amnesty International menuduh pemerintah sementara yang dipimpin oleh Muhammad Yunus mengikis hak-hak demokrasi, demikian yang dilaporkan Associated Press. Meskipun awalnya Rahman mendukung Yunus, hubungan mereka menjadi goyah.

• Ibu Rahman, Zia, adalah salah satu dari dua tokoh penting dalam politik Bangladesh, bersama Sheikh Hasina. Namun, mengingat Hasina dan partainya, Liga Awami, telah kehilangan popularitas dan kepercayaan publik setelah pemberontakan Juli tahun lalu, BNP dapat menjembatani kesenjangan politik di negara tersebut.

Tautan Sumber