• 4 menit membaca

Mengubah teras—entah teduh, di antara dinding pesta, atau berukuran kecil—menjadi sudut untuk ditinggali dan dinikmati bukanlah tujuan yang sulit: Dengan desain, tanaman, dan material yang tepat, ruang luar tersebut dapat diubah menjadi perpanjangan rumah yang koheren dan menawan.. Tur ide dan contoh pilihan ini memberikan solusi yang menggabungkan estetika, fungsionalitas, dan tampilan arsitektur untuk teras yang memberikan gaya dan ketenangan.

Estudio Trama memberikan inspirasi Meksiko pada teras OH di Palermo iniMagalí Saberian

Untuk teras yang hampir tidak ada cahaya langsung, kuncinya adalah pilih spesies dengan dedaunan yang mencolok mampu tumbuh subur di bawah naungan parsial atau naungan tersaring. Palet tanaman dengan daun besar, tekstur bervariasi, dan corak pahatan dapat mengubah ruang teduh menjadi hutan kota kecil.

1. Ave memberi cerita (Strelasi nitrolasi)

Dengan daun yang lebar dan tegak, spesies ini menjadi pusat perhatian tersendiri. Penampilannya yang elegan dan tropis, ditambah dengan kemampuan beradaptasi terhadap naungan parsial, menjadikannya ideal untuk teras dengan cahaya sedang.

2. Pohon pisang (Musa x paradisiaca)

Tumbuh cepat dan daunnya subur, pohon pisang memberikan karakter hutan tanpa memerlukan sinar matahari penuh. Dalam pot besar, ini berfungsi sebagai elemen pahatan dan menyegarkan.

Kiri: pohon pisang yang tumbuh di Buenos Aires terkadang berbunga dan bahkan berbuah, namun pisangnya jarang matang. Kanan: Cendrawasih, favorit untuk dekorasi interiorInés Clusellas

3. Baret Vasco (Farfugium japonicum)

Dengan daun bulat dan tanaman hijau yang konstan, memberikan tekstur dan kepadatan. Ini sangat ideal untuk membuat petak hijau di sudut teduh dan bermain dengan ketinggian vegetasi yang berbeda.

4. Monstera (Monstera enak)

Sebuah desain interior klasik yang menonjol ke luar, monstera menambahkan sentuhan kontemporer dengan daunnya yang berlubang, memantulkan cahaya dan bayangan dalam permainan visual yang menarik.

Kiri: Basque Baret dapat ditanam di teras dan taman bergaya tropis serta di pot galeri. Kanan: Masa berlaku Ficus Pandurata sebagai tanaman penghias interior tidak ada habisnya. Ini terus menjadi tren di jejaring sosial dan majalah dekorasiInés Clusellas

Jika teras diapit oleh dinding pesta dan menerima sedikit sinar matahari langsung, desainlah dengan tanaman dan trotoar yang bersih dapat menghasilkan keajaiban untuk memberikan perasaan lapang dan segar.

Lengkungan pintu masuk utama menghadirkan dinamisme pada ruangan dan berisi Strelitzia nicolai dan Strelitzia reginae, yang menyediakan struktur sepanjang tahun dan diulang sepanjang rute taman.Majalah Ines Clusellas/Jardin

5. Acanthus (Acanthus mollis)

Arsitekturnya yang kokoh dan pahatan daunnya berfungsi sebagai patung tanaman yang memberikan keteguhan dan kehadiran. Ini membutuhkan naungan sedang dan memberikan tekstur hidup yang kontras dengan dinding atau lantai terang.

6. Penutup lantai dan pelapis warna terang

Tanaman seperti Soleirolia soleirolii, Tradescantia beraneka ragam, atau sedum mencerahkan teras secara visual dan membantu menghubungkan warna hijau dengan lingkungan binaan secara visual.

Pot bukan sekadar wadah: Dipilih dengan baik, mereka mengatur, mengartikulasikan, dan memberi ritme pada teras. Tata letak dan materialnya dapat menentukan area dan memberikan koherensi pada desain.

Anda dapat bermain dengan berbagai bentuk dan ketinggian, namun tetap menjaga koherensi warna atau bahan tertentuArsip Majalah Taman

7. Pot fiber semen sebagai potongan desain

Di teras yang tersembunyi, pot format besar dapat menjadi patung tanaman, menampung pakis, alokasia atau diet, dan menentukan rute visual.

8. Pagar sayur dalam wadah besar

Menempatkan semak atau pohon kecil dalam pot besar menghadirkan keintiman dan struktur pada ruangan, menciptakan bingkai hijau yang membingkai teras dan membuatnya terasa lebih dalam dan ramah.

Batu split dipilih sebagai lantai, yang bersama dengan pot fiber semen memberikan kesatuan.Majalah Ines Clusellas / Jardin

Integrasi visual dan fungsional teras dengan interior memperluas kesan ruang dan mengubah eksterior menjadi “ruangan” rumah yang sebenarnya. Sebuah proyek di Lingkungan Caballito Dengan pintu dan jendela kaca besar, ia berhasil mengubah taman dari sebuah persegi panjang hijau yang terisolasi menjadi pendukung visual yang berdialog dengan lingkungan internal. Kuncinya adalah gunakan vegetasi dengan dedaunan besar di tempat tidur di dinding pesta dan mainkan tekstur —pohon es, tanaman merambat, dan papan kayu— untuk memperkuat kesinambungan visual tersebut.

Para tukang batu mengerjakan lantai kayuMajalah Ines Clusellas/Jardin

Selain tanaman dan pot, memikirkan teras sebagai ruang hidup berarti memperhatikan material, cahaya, dan suasana. Nada terang di lantai atau dinding dapat memperkuat cahaya yang tersedia, dan pengaturan ruang tamu atau tempat istirahat – meskipun sederhana – membantu menjadikannya tempat yang nyaman untuk sarapan, membaca, atau sekadar terhubung dengan alam dari rumah.

Singkatnya, Mengubah teras adalah kesempatan untuk memikirkan kembali hubungan antara arsitektur dan alam. Dengan pemilihan vegetasi yang cermat dan disesuaikan dengan kondisi cahaya dan ruang, strategi pot yang dipikirkan dengan matang, dan integrasi visual dengan lingkungan dalam ruangan, bahkan sudut paling gelap pun dapat menjadi oase pribadi yang penuh kehidupan dan gaya.

Kami berterima kasih kepada JARDIN atas kolaborasinya dalam catatan ini.


Tautan Sumber