Kamis, 25 Desember 2025 – 23:12 WIB

Yogyakarta, VIVA – Lonjakan mobilitas wisatawan kembali terasa di Daerah Istimewa Yogyakarta selama momentum libur Natal 2025. Dinas Perhubungan (Dishub) DIY mencatat, hingga 24 Desember 2025, total kendaraan yang keluar dan masuk wilayah tersebut telah menembus angka dua juta unit.

Baca Juga:

Jubir Lirboyo: Muktamar Diserahkan ke Rais Aam dan Ketum PBNU, Dilaksanakan Secepatnya

Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub DIY, Rizki Budi Utomo, menjelaskan bahwa angka tersebut merupakan akumulasi dari 1.100.944 kendaraan masuk dan 1.043.133 kendaraan keluar DIY. Peningkatan arus lalu lintas mulai terasa sejak siang hari dan berlanjut hingga malam.

“Untuk volume lalu lintasnya agak naik itu mulai siang hari, kemudian sore sampai malam,” ujar Rizki di Yogyakarta, Kamis 25 Desember 2025 dikutip Antara.

Baca Juga:

Curah Hujan Tinggi, Banjir Bandang Kembali Terjang Agam Sumbar

Data tersebut dihimpun dari 10 pos pengamatan arus kendaraan yang tersebar di berbagai titik perbatasan dan jalur utama. Pos tersebut meliputi Gerbang Samudra Raksa di Kalibawang Kulon Progo, Temon PJR, Temon Congot jalur Daendels, Krasak Tempel, Kikis Joholangan, Prambanan, Gedangsari, dua titik di Semin, serta Rongkop di wilayah Gunungkidul.

Selain kendaraan, lonjakan mobilitas juga terlihat dari sektor transportasi kereta api. Dishub DIY mencatat jumlah penumpang datang tertinggi melalui stasiun mencapai 21.917 orang, sementara penumpang berangkat tercatat sebanyak 21.313 orang.

Baca Juga:

Waka DPR Cucun Bangun Rumah Relokasi Korban Longsor di Bandung

Rizki menyebut, berdasarkan identifikasi nomor polisi kendaraan, arus masuk ke Yogyakarta didominasi kendaraan dari luar daerah. Jenis kendaraan roda empat dan bus pariwisata menjadi yang paling banyak terlihat memasuki wilayah DIY.

“Dari luar DIY, roda empat sama bus pariwisata sudah banyak yang masuk ke Yogya,” katanya.

Dari hasil pemantauan lapangan, kepadatan lalu lintas paling signifikan terjadi di pintu masuk Prambanan dan Tempel. Meski bukan jalur utama masuk provinsi, kepadatan juga terpantau di kawasan Jembatan Kabanaran, Bantul.

Rizki mengatakan, di lokasi tersebut sempat terlihat sejumlah bus berhenti dan menurunkan penumpang untuk berfoto, sementara aktivitas pedagang juga cukup ramai di sekitar kawasan itu.

Ia menambahkan, pola lalu lintas selama masa liburan berbeda dibandingkan hari normal. Absennya aktivitas pelajar membuat kepadatan yang biasanya terjadi pada pagi hari bergeser ke siang hingga malam.

Untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan, Dishub DIY melakukan rekayasa lalu lintas dengan menyesuaikan durasi lampu lalu lintas atau APILL. Pengaturan dilakukan secara dinamis melalui pemantauan langsung di ruang Area Traffic Control System atau ATCS.

Halaman Selanjutnya

“Personel kami yang di ruang ATCS sudah mengetahui polanya sehingga ketika sudah mulai siang jam 2, lalu sore mulai naik hingga malam, mereka sudah mulai mengatur lampu APILL-nya,” kata Rizki.

Tautan Sumber