Antrian peminat makan siang sudah terbentuk setengah jam sebelum gerbang dibuka. Di antara mereka yang hadir juga banyak orang yang tidak diundang, harus menunggu apakah ada tempat untuk mereka. Beberapa dari mereka memanfaatkan kesempatan untuk mendapatkan sumbangan pakaian di pintu masuk. “Saya ingin sarung tangan dan celana olahraga,” seorang pemuda melamar hadiah.
Mereka yang merupakan teman lama komunitas menerima undangan pribadi. Misalnya, mereka adalah para tunawisma atau orang-orang dari beberapa panti jompo. Sebagian besar peserta berusaha sebisa mungkin datang dengan pakaian santai. Perhatian tertuju pada seorang pemuda yang tiba di lokasi Keuskupan Agung dengan mengenakan kaus bertuliskan Tim Setan 666.
“Tujuan acara tersebut menurut pihak penyelenggara adalah agar tidak ada yang sendirian saat liburan. Tahun ini, untuk pertama kalinya, makan siang akan diiringi musik dengan partisipasi para profesional, seperti penyanyi Martin Bareš dan pianis Petra Matějová,” perwakilan komunitas Sant’Egidio Kristina Koldinská mengatakan kepada ČTK.
Seperti tradisinya, sup dengan pangsit hati, bebek panggang dengan kubis, dan pangsit disajikan. Natal dan buah untuk hidangan penutup. Hadiah Natal juga disiapkan untuk setiap tamu. Para tamu menerima, misalnya, pakaian hangat atau kosmetik baru. Makan siang dibuka oleh Uskup Agung Praha Jan Graubner. “Saya berharap semua yang hadir agar Natal masuk ke dalam hati kita. Tuhan itu dekat, dia menjadi manusia, salah satu dari kita. Manusia adalah gambaran Tuhan,” ujarnya.
Acara ini diselenggarakan oleh beberapa lusin relawan. Ada yang bertugas atau bekerja di dapur, ada pula yang duduk di meja meriah bersama para tamu untuk menciptakan suasana kekeluargaan. “Tahun ini kami memiliki jumlah orang yang ingin datang dan membantu dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya. Menurut saya, hal ini sangat bergantung pada seberapa besar keinginan orang untuk melakukan sesuatu yang baik. Betapa mereka ingin menjalani kehidupan yang baik sebagai respons terhadap banyak kekerasan, kejahatan, kutukan dan permusuhan yang kita alami dan alami di masyarakat kita,” kata Koldinská.
Komunitas Sant’Egidio adalah sebuah gerakan gerejawi yang lahir pada tahun 1968 di Roma sebagai upaya sekelompok mahasiswa untuk mengutamakan kasih sayang terhadap orang miskin dan membantu mereka dalam hidup mereka. Komunitas Sant’Egidio didirikan di Republik Ceko pada tahun 1993 dan saat ini beroperasi di Praha, Brno dan Olomouc. Dia saat ini fokus membantu para tunawisma, melayani orang tua, dan membantu keluarga Ukraina.












