Kamis, 25 Desember 2025 – 07: 30 WIB
Jakarta — Presiden RI Prabowo Subianto menyadari banyak pihak menertawakan dirinya saat berbicara mengenai kekuatan asing yang mencoba memecah belah bangsa. Meski ditertawakan, Prabowo menegaskan dirinya tidak peduli.
Baca Juga:
Buntut Banjir Bandang Sumatera– Aceh, Kejaksaan Agung Setorkan Rp 6, 6 Triliun dari Denda Sawit dan Kasus CPO
Dia hanya menegaskan, fokusnya saat ini yaitu membela rakyat dan melindungi kekayaan negara dari kebocoran-kebocoran.
Prabowo bahkan mengaku siap mati demi rakyat Indonesia.
Baca Juga:
Perusahaan Sawit dan Tambang jadi Salah Satu Penyebab Banjir di Sumatera
Hal itu disampaikan Prabowo dalam acara penyerahan hasil pemulihan kerugian negara oleh Satgas PKH di Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung) RI, Jakarta Selatan.
“Kalau saya bicara kekuatan asing, saya diketawain, saya tidak peduli. Saya dipilih, saya dilantik rakyat Indonesia, saya akan mati untuk rakyat Indonesia,” kata Prabowo, dikutip Kamis, 25 Desember 2025
Baca Juga:
Bukan Lagi Milik Swasta, Danantara Jadi Pengelola Baru 240 Ribu Hektare Lahan Sawit Hasil ‘Bersih-bersih’ Kejagung
Prabowo dalam kesempatan itu juga menyinggung soal tantangan 2026 yang memerlukan langkah lebih berani. Dia word play here mengingatkan jajarannya untuk terus bekerja keras demi kepentingan rakyat.
“Walaupun pekerjaan masih berjalan masih berat. Tapi saya punya insting bahwa tahun 2026 kita akan melakukan langkah-langkah yang lebih berani lagi,” ucapnya.
“Kita sekarang sudah kepalang tanggung, mau mereka apakan, mau mereka bayar siapapun, fitnah kita, jelekkan kita, katakan ini, enggak ada masalah. Kita kerja terus untuk rakyat, dan rakyat lihat yang kita kerjakan,” sambung Prabowo.
Sebelumnya diberitakan, Jaksa Agung ST Burhanuddin resmi menyerahkan uang hasil sitaan Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan dan Pertambangan (Satgas PKH) senilai total Rp 6, 6 triliun kepada negara.
Penyerahan aset big ini disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto di Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung), Jakarta.
Penyerahan penyelamatan keuangan negara dilakukan oleh Satgas PKH yang diwakili Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, dan Jaksa Agung, ST Burhanuddin, kepada Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa. Overall dana yang diserahkan mencapai Rp 6 625 294 190 469, 74
Burhanuddin menjelaskan, overall dana tersebut berasal dari dua sumber utama. Yakni, hasil penagihan denda administratif kehutanan oleh Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) senilai Rp 2, 34 triliun.
“Uang tersebut berasal dari 20 perusahaan sawit dan satu perusahaan tambang nikel,” ujar Burhanuddin dalam konferensi pers di Kejagung, Jakarta Selatan, Rabu, 24 Desember 2025
Halaman Selanjutnya
Sumber kedua yang memberikan kontribusi terbesar berasal dari hasil penyelamatan keuangan negara melalui penanganan perkara tindak pidana korupsi oleh Kejaksaan Agung. Nilainya mencapai Rp 4, 28 triliun.








