Propagandis pemimpin Rusia beberapa Vladimir Solovyov sekali lagi mengancam Eropa. Ia menyebutkan tiga kota besar yang bisa menjadi sasaran Rusia, di tengah kekhawatiran akan terjadinya perang dunia ketiga.

Menurut sang propagandis, Berlin, Paris dan Wina adalah target potensial serangan Rusia. dia mengancam dalam siaran televisi hanya beberapa hari setelah menyatakan bahwa kehadiran pasukan Inggris di Ukraina merupakan “casus belli” untuk serangan nuklir terhadap Inggris.

Propagandis terkemuka Kremlin mengatakan kepada pemirsa di acara malamnya tentang hal itu “serangan nuklir terhadap Inggris tidak bisa dihindari”.

“Sekali lagi kita harus menghancurkan Berlin dan memasuki kota korup ini. Sekali lagi kita harus memasuki Paris. Kita harus membebaskan Wina lagi. Mungkin Austria akan berubah pikiran,” katanya, Selasa.

“Bukan berarti kami mau. Tapi salah satu aturan yang diambil oleh Panglima Tertinggi kami adalah ketika kami dipaksa untuk bertindak, kami bertindak. Pertama, tentu saja, prinsip ‘tidak membahayakan’ berlaku, tapi kemudian … tolong jangan salahkan kami,” tambah Solovyov.

Pembaca yang budiman,

Terima kasih atas perhatian Anda terhadap liputan online kami tentang konflik di Ukraina dan kejadian terkait. Anda dapat mengharapkan lebih banyak berita segar lagi besok pagi. Sampai saat itu, selamat malam.

Menurut pihak militer, drone Ukraina juga menyerang tempat penyimpanan dan pemeliharaan drone angkatan laut di Krimea yang diduduki atau gudang peralatan dan perlengkapan militer di wilayah Luhansk di perbatasan dengan Rusia.

Menurut presiden Ukraina, undang-undang tersebut tidak lagi mengatur penarikan segera pasukan Ukraina dari sekitar 20 persen wilayah yang masih mereka kendalikan di wilayah Donetsk di Ukraina timur, yang merupakan target prioritas tentara Rusia.” Kami berada dalam situasi di mana Rusia ingin kami menarik diri dari wilayah Donetsk, sementara Amerika berusaha mencari solusi agar penarikan tersebut tidak terjadi,” kata Zelensky. Menurutnya, perundingan antara Kyiv dan Washington tidak menghasilkan konsensus mengenai masalah teritorial yang sensitif.

Dalam konteks ini, Zelenskyi menyatakan demikian “siap bertemu dengan Amerika Serikat di tingkat pemimpin untuk membahas isu-isu sensitif”. Di masa lalu, Presiden Ukraina berulang kali menyerukan pertemuan tripartit antara dirinya, Trump, dan Putin.

Lihat selengkapnya daring

Tautan Sumber