Dikenal dengan gayanya yang provokatif dan tidak takut dengan nama petinggi, Jake Paul telah menarik garis yang jelas dalam aspirasinya di dalam ring. Dalam sebuah wawancara yang membahas kemungkinan lawan elitnya, atlet Amerika ini ditanyai tentang kemungkinan menghadapi David Benavídez, yang merupakan patokan berat badan 175 pon saat ini.
Yang mengejutkan banyak orang, Paul mengesampingkan retorikanya yang menantang dan mengakui bahwa level pemain Meksiko-Amerika ini berada pada skala yang berbeda dibandingkan rival lainnya yang pernah ia pertimbangkan.
Rasa hormat Paul terhadap Benavídez bukanlah suatu kebetulan, melainkan hasil pengamatan teknis terhadap kekuatan dan agresivitas yang ditampilkan “Bendera Merah” dalam setiap presentasi. Menurut influencer yang menjadi profesional, menghadapi petarung dengan volume pukulan dan determinasi fisik sebesar itu akan mewakili risiko yang tidak ingin ia ambil.menyebut sang juara sebagai kekuatan alam yang sulit dibendung.
Ketika merujuk secara khusus pada bakat Benavídez, Jake Paul sangat tegas dalam memujinya. “David Benavídez berbeda. Dia monster, binatang yang tidak pernah berhenti. Aku sudah bilang aku akan menghadapi siapa pun, tapi dialah pria yang mungkin tidak akan aku macam-macam”Paul mengaku dengan penuh kejujuran.
Kata-kata ini sangat bergema dalam sebuah industri di mana petarung muda biasanya mengklaim bahwa ia mampu mengalahkan tokoh-tokoh olahraga terkemuka.
Kekaguman Paul berlanjut saat ia menyelidiki apa yang membuat Benavidez menjadi lawan yang tangguh bagi seseorang yang masih membangun jalurnya dalam tinju berbayar. “Gayanya melelahkan, dia mendorong Anda setiap detik dan tidak membiarkan Anda bernapas. Ada tingkatan dalam olahraga ini, dan apa yang dilakukan David di atas ring hanyalah tingkat kebiadaban lainnya. Dia satu-satunya petinju di dunia yang cukup saya hormati hingga mengatakan, ‘Tidak, terima kasih, saya tidak ingin asap itu.'”“Anak Bermasalah” menambahkan.
Pengakuan publik ini tidak hanya meningkatkan citra David Benavídez sebagai petarung yang paling dihindari saat ini, tetapi juga menambah realisme dalam karier Jake Paul.
Dengan mengidentifikasi Benavídez sebagai batasannya, Paul memperkuat gagasan bahwa, meskipun menjadi tontonan media, ia menyadari hierarki teknis yang memisahkan prospek yang meningkat dari “monster” sejati yang mendominasi divisi utama tinju dunia.














