Senin, 22 Desember 2025 – 21: 00 WIB
Jakarta — Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra menjamin, ketahanan pasokan BBM dan LPG pada delapan regional operasional nasional akan tetap aman selama periode Natal dan Tahun Baru atau Nataru 2025 – 2026
Baca Juga:
Pertamina Patra Niaga Kenalkan Produk Biosolar Efficiency, Simak Keunggulannya
Dia mengatakan, pihaknya bahkan telah menaruh perhatian khusus pada wilayah rawan bencana, kawasan wisata, serta daerah dengan tingkat mobilitas dan perayaan Nataru 2025 – 2026 yang tinggi, melalui penguatan rantai pasok dan distribusi lintas moda.
“Kami menaruh atensi pada wilayah rawan bencana dan memastikan pasokan tetap terjaga melalui jalur darat, laut, dan udara,” kata Mars Ega dalam konferensi pers di kantornya, Senin, 22 Desember 2025
Baca Juga:
Sambut Nataru, Sarinah Gelar Rangkaian Program Budaya dan Kepedulian Sosial
Pertamina Patra Niaga
- (Mohammad Yudha Prasetya)
Senada, Vice President (VP) Retail Service Support Pertamina Patra Niaga, Beny Harto Wijaya menambahkan, kesiapan pasokan energi dijaga melalui Satgas Natal dan Tahun Baru yang disusun dalam empat pilar layanan, termasuk penguatan stok nasional dan pemantauan distribusi lintas wilayah.
Baca Juga:
Pasok BBM-LPG, Bos Pertamina Patra Niaga Ungkap 4 Daerah di Aceh Masih Butuh Perbaikan Akses
“Untuk stok nasional, pasokan disiapkan di atas level normal dengan pemantauan waktu nyata melalui Command Center Satgas,” ujar Beny.
Di Regional I Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Pertamina Patra Niaga memproyeksikan konsumsi gasoline meningkat 3, 8 persen dan avtur naik 5, 4 persen, sementara gasoil turun 2 persen. Regional ini ditopang 1 003 SPBU, 937 agen LPG siaga, serta 1 419 mobil tangki BBM dan 300 mobil tangki LPG.
Untuk Regional II Sumatera Bagian Selatan, kesiapan pasokan ditunjukkan dengan ketersediaan gasoline sebesar 345 852 kiloliter dan LPG 65 102 metrik bunch, dengan ketahanan pasokan gas 3, 4 hari, gasoil 6, 5 hari, LPG 2, 7 hari, serta avtur 8, 2 hari.
Di Regional III Jawa Bagian Barat serta Regional IV Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, pengamanan pasokan difokuskan pada jalur tol dan kawasan wisata. Di Jawa Tengah dan DIY, konsumsi gasoline di SPBU Tol Semarang-Solo diproyeksikan meningkat hingga 70 persen, dengan ketahanan pasokan gas mencapai 14 hari dan LPG hingga 28 hari.
Regional V Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara ditopang ketahanan pasokan fuel 8, 62 hari, gasoil 6, 38 hari, dan LPG 7, 51 hari, dengan penguatan suplai avtur di bandara utama seperti Juanda, Ngurah Rai, dan Lombok seiring peningkatan penerbangan.
Halaman Selanjutnya
Sementara itu, di Regional VI Kalimantan, ketahanan pasokan gasoil mencapai 10, 2 hari dan gas 4, 9 hari, dengan dukungan lebih dari 1 400 lembaga penyalur BBM dan 515 agen LPG, termasuk penguatan layanan menuju kawasan Ibu Kota Nusantara.










