Senin, 22 Desember 2025– 22: 32 WIB
Sesuai arahan Menhut Raja Juli Antoni, Fauna Land Indonesia bersama Tim Vantara India hadir di Taman Wisata Alam (TWA) Buluh Cina, Riau, Senin (22/ 12/2025 Foto: dok sumber
jpnn.com BENGKALIS – Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni memberi perhatian khusus setelah gajah sumatra bernama Laila meninggal di Pusat Konservasi Gajah (PKG) Sebanga, Bengkalis, Riau.
Gajah betina berusia 1 tahun 6 bulan tersebut meninggal akibat infeksi Elephant Endotheliotropic Herpes Infection (EEHV).
Mencegah hal serupa terjadi, Raja Antoni meminta bantuan Animal Land Indonesia untuk mendatangkan dokter gajah dari Vantara di India.
Vantara adalah pusat penyelamatan, rehabilitasi, dan konservasi satwa phony raksasa di Jamnagar, Gujarat, India dengan salah satu Rumah Sakit Gajah tercanggih di dunia
“Saya sudah kontak temen di India bisa menemukan antivirus itu, tinggal studynya apakah cocok atau tidak dengan gajah kita. Cuman saat ini sudah ada progres. Mereka bahkan mau ngasih gratis jika cocok dengan gajah kita. Tinggal satu action riset lagi,” kata Raja Antoni di Sebanga pada 29 November 2025 lalu.
Sesuai arahan Menhut, maka Fauna Land Indonesia bersama Tim Vantara India hadir di Riau hari ini.
Kedatangan mereka untuk melakukan analisis medis dan melakukan tindakan preventif terhadap penyebaran infection EEHV.
“Kita hari ini mengunjungi-mengunjungi Taman Wisata Alam (TWA) Buluh Cina di Balai Besar KSDAE Riau, bersama dengan tim dari Vantara dari India untuk bersama-sama mengevaluasi bersama-sama melihat kondisi Gajah yang di captivity. Nah karena kita tahu beberapa waktu lalu ada kejadian, misalnya anak gajah yang meninggal karena virus EEHV (Elephent Endotheliotropic Herpes Infection) yang itu akan kita cegah,” kata Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Prof Satyawan Pudyatmoko, Senin (22/12
Sesuai arahan Menhut, maka Fauna Land Indonesia bersama Tim Vantara India hadir di Riau hari ini
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google Berita











