Saya diculik dan dirantai di unit penyimpanan oleh pemerkosa yang membunuh. Saya membuat pengorbanan yang mengerikan untuk bertahan hidup

Samantha Stites selamat dari penculikan dan penguntitan yang mengerikan. Pada tanggal 7 Oktober 2022, Christopher Thomas, pria yang telah menguntit Stites selama lebih dari satu dekade, menunggu di luar rumahnya di Traverse City, Michigan. Setelah teman sekamarnya pergi, Thomas masuk ke rumah dan menyerang Stites yang masih berada di tempat tidur. Dalam hitungan detik, Thomas melompat ke atasnya dan mencekiknya.

Stites, yang telah mengenali Thomas sejak tahun 2011, segera menyadari bahwa ini adalah puncak dari obsesi yang telah berkembang selama bertahun-tahun. Pengalaman bagaimana Samantha Stites selamat dari penculikan dan penguntitan sangatlah mengerikan. Thomas, yang sebelumnya telah mencoba mendekati Stites, bahkan pernah mendaftar dalam magang pelayanan Kristen yang sama di Kansas City, Missouri, pada tahun 2014. Meskipun Stites telah mengajukan perintah penahanan terhadap Thomas pada tahun 2020, obsesinya tidak pernah berhenti.

Penculikan dan Taktik Psikologis untuk Bertahan Hidup

Setelah menculik Stites, Thomas membawanya ke bunker kedap suara berukuran 7×7 yang telah dia persiapkan. Samantha Stites selamat dari penculikan dan penguntitan berkat ketenangan dan taktik psikologis untuk menegosiasikan pelariannya. Di sana, Thomas mengancam akan memperkosa dan membunuhnya. Namun, Stites, dengan kejernihan mental yang luar biasa, menggunakan taktik psikologis untuk menegosiasikan pelariannya.

Kesepakatan yang Mengerikan

“Dia ingin tidur dengan saya dan dia tidak mau mengalah. Saya berpikir, yah, bahkan jika saya mengatakan tidak, dia hanya bisa mengikat saya dan melakukannya jika dia mau. Jadi saya membuat kesepakatan yang mengerikan ini,” kata Stites.

Stites menawarkan diri untuk tidur dengan Thomas sebagai imbalan atas kebebasannya. Dia juga mengatakan bahwa dia tidak akan melaporkannya ke polisi dan bahkan menyarankan kemungkinan persahabatan di masa depan. Thomas setuju dan membawa Stites pulang.

Pembebasan dan Penangkapan Pelaku

Setelah dibebaskan, Stites segera mencari bantuan. Samantha Stites masih merasa syok setelah selamat dari penculikan dan penguntitan, dia menghubungi teman-temannya dan pergi ke rumah sakit, di mana kit pemerkosaan dibagikan. Polisi segera melacak Thomas dan menemukan bunker serta pelacak yang telah dia pasang di mobil Stites. Thomas ditangkap beberapa jam kemudian dan pada Februari 2024, dia mengaku bersalah atas penculikan, invasi rumah, penyiksaan, dan penguntitan yang diperparah. Samantha Stites selamat dari penculikan dan penguntitan tersebut, dan dia bersyukur pelakunya divonis 40-60 tahun penjara.

Trauma dan Pemulihan

Stites menghabiskan sekitar 14 jam di bunker sebelum dibebaskan. Salah satu bagian paling menakutkan dari penculikannya adalah ketika dia ditinggalkan sendirian di wadah kedap suara. “Aku merasa seperti dua orang, kau tahu, selama periode hukuman penjara itu,” katanya.

Stites, yang kini telah pulih dari trauma, membagikan kisahnya dalam film dokumenter Hulu berjudul Stalking Samantha. Dia berharap kisahnya dapat membantu korban lain yang mengalami penguntitan dan penculikan. “Saya selamat dari sesuatu seperti ini, dan, Anda tahu, tidak banyak orang memiliki kesempatan itu,” katanya.

Terapi dan Langkah Keselamatan

Dia juga mengungkapkan bahwa dia telah mengembangkan PTSD dari penculikan dan penjara. Namun, melalui terapi paparan, dia berhasil mengatasi beberapa trauma tersebut. Stites sekarang jauh lebih sadar akan keselamatan dan telah mengambil langkah-langkah untuk memastikan dia tidak pernah lagi menjadi korban pria seperti Thomas.

Pesan untuk Korban Lain

“Saya merasa lebih baik mengetahui bahwa dia akan menutupi rentang hidupnya yang diantisipasi atau berusia 80-an ketika dia dibebaskan,” kata Stites.

Ketika ditanya bagaimana Samantha sebelum penguntitan dibandingkan dengan Samantha setelah cobaan itu, dia mengatakan butuh beberapa bulan untuk merasa seperti dirinya lagi. Bagaimana Samantha Stites selamat dari penculikan dan penguntitan menunjukkan kekuatan mentalnya. “Saya masih sangat berhati-hati. Yang terpenting, saya bersyukur masih ada di sini dan mengambil setiap hari sebagai hadiah,” ujarnya.

Samantha Stites memutuskan untuk membagikan kisahnya dan melakukan film dokumenter untuk membantu orang lain yang mungkin mengalami situasi serupa. “Ada banyak orang yang dibuntuti dan diculik dan mati,” katanya. “Saya berharap kisah saya dapat memberikan harapan dan kekuatan bagi mereka yang membutuhkan.”

Also Read: Ini Tampang 4 Dalang Penculikan dan Pembunuhan Kacab Financial institution yang Dicokok Polisi