Diterbitkan pada: 21 Des 2025 03:28 IST
Penduduk setempat dan berbagai organisasi Hindu menuntut reservasi satu persen untuk calon Hindu dengan alasan bahwa perguruan tinggi kedokteran tersebut didirikan dan sebagian besar kehabisan sumbangan umat Hindu di kuil Shri Mata Vaishno Devi.
Delegasi Shri Mata Vaishno Devi (SMVD) Sangharsh Samiti yang dipimpin oleh penyelenggaranya Kolonel (purnawirawan) SS Mankotia bertemu dengan Menteri Kesehatan Persatuan JP Nadda di New Delhi pada hari Jumat dan mencari penyelesaian awal atas perselisihan mengenai penerimaan gelombang pertama yang terdiri dari 50 siswa ke kursus MBBS di Institut Keunggulan Medis Shri Mata Vaishno Devi.
Dari 50 siswa, 42 siswa berasal dari komunitas Muslim, yang memicu kontroversi besar di Jammu.
Penduduk setempat dan berbagai organisasi Hindu menuntut reservasi satu persen untuk calon Hindu dengan alasan bahwa perguruan tinggi kedokteran tersebut didirikan dan sebagian besar kehabisan sumbangan umat Hindu di kuil Shri Mata Vaishno Devi.
“Sehubungan dengan keprihatinan dan kegaduhan publik yang sedang berlangsung mengenai alokasi kursi di Institut Keunggulan Medis Shri Mata Vaishno Devi (SMVDIME), delegasi tingkat tinggi yang terdiri dari anggota inti Shri Mata Vaishno Devi Sangharsh Samiti hari ini bertemu dengan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga, Jagat Prakash Nadda, di Gedung Parlemen di New Delhi pada hari Jumat,” kata juru bicara samiti.
Delegasi tersebut memberi tahu menteri Persatuan secara rinci tentang kebencian yang meluas di kalangan masyarakat Jammu atas pembagian kursi dan dampak sosial-hukum dan regional yang serius, tambahnya.
“Menteri memberikan dengar pendapat yang sabar kepada delegasi. Beliau mengakui gawatnya masalah ini dan meyakinkan delegasi bahwa partai dan pemerintah serikat sepenuhnya peka terhadap kekhawatiran yang diajukan. Menteri dengan tegas meyakinkan bahwa masalah ini akan diperiksa dengan serius dan resolusi akan segera dicapai, dengan tetap memperhatikan aspirasi dan sentimen sah masyarakat Jammu,” kata juru bicara tersebut.
BJP dan kelompok Hindu lainnya menuntut penghapusan daftar penerimaan MBBS. BJP juga telah menyerahkan memorandum kepada Letnan Gubernur J&K Manoj Sinha, yang meminta agar penerimaan di SMVDIME dibatasi pada pelajar Hindu dan, jika mungkin, ditangani oleh Komisi Medis Nasional (NMC).
Namun, Ketua Menteri Omar Abdullah dengan tegas menyatakan bahwa penerimaan tersebut dilakukan berdasarkan prestasi.









