Senin, 22 Desember 2025 – 09:35 WIB
Jakarta – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menegaskan kesiapannya untuk menjalankan seluruh keputusan para mustasyar dan rais yang dihasilkan dalam Forum Musyawarah Kubro di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Minggu.
Baca Juga:
Forum Musyawarah Kubro Desak Kedua Belah Pihak di PBNU Islah
“Saya sepenuhnya taslim kepada keputusan yang telah disepakati oleh PWNU (Pengurus Wilayah NU)dan PCNU (Pengurus Cabang NU), serta tafsir para mustasyar,” ujar Gus Yahya dalam keterangannya di Jakarta, dikutip dari Di antara, Senin, 22 Desember 2025.
Berbicara dari mimbar Musyawarah Kubro, Gus Yahya menyampaikan dua taklimat penting terkait seluruh ijtihad dan kesepakatan yang lahir dari forum tersebut.
Baca Juga:
Buntut Kisruh PBNU, Sesepuh-Alim Ulama Sepakat Diadakan MLB
Dalam pengarahan pertama, Gus Yahya menegaskan keterbukaannya untuk diperiksa dan diselidiki atas berbagai tuduhan yang ditujukan kepadanya. Dia meminta agar prosesnya dilakukan secara terbuka dengan menghadirkan bukti dan saksi yang sah.
“Pertama, saya senantiasa terbuka untuk diperiksa dan ditabayunkan atas apa pun yang dituduhkan kepada saya, melalui cara apa pun, dengan menghadirkan seluruh bukti dan saksi yang diperlukan,” kata dia.
Baca Juga:
Cak Imin Ingatkan Istiqomah Ala Kiai Bisri di Tengah Polemik PBNU
Pada taklimat kedua, Gus Yahya menegaskan sejak awal dirinya menginginkan islah sebagai jalan keluar atas dinamika yang terjadi di tubuh Nahdlatul Ulama. Ia menekankan bahwa islah yang dimaksud harus berpijak pada kebenaran, bukan kompromi terhadap kebatilan.
“Sejak detik pertama saya senantiasa menginginkan islah. Saya siap bina al-haq bina al-haq bina al-haq, bukan bina al-batil,” ujarnya.
Sebelumnya, Forum Musyawarah Kubro di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur, mendesak agar kedua belah pihak di PBNU untuk islah, sehingga konflik tersebut bisa segera selesai.
Juru Bicara Forum Musyawarah Kubro K.H. Oing Abdul Muid mengemukakan keputusan untuk islah dari kedua belah pihak di PBNU itu adalah hasil dari forum yang dibahas di Pesantren Lirboyo Kediri.
“Forum Musyawarah Kubro melihat dan merasakan secara langsung betapa konflik yang terjadi di jajaran internal PBNU telah meruntuhkan marwah dan wibawa jamiyah serta secara nyata telah menghilangkan kepercayaan publik yang selama ini terbangun ke NU,” katanya setelah kegiatan Forum Musyawarah Kubro di Pesantren Lirboyo Kediri, Minggu.
Halaman Selanjutnya
Ia mengungkapkan, forum ini digelar sebagai bentuk keprihatinan yang mendalam sehubungan dengan meruncingnya konflik internal yang terjadi di tubuh kepengurusan PBNU.











