Perang genosida Israel di Gaza telah menyebabkan kehancuran besar, mengganggu kehidupan lebih dari dua juta warga Palestina.

Serangan udara telah melenyapkan seluruh keluarga dan membuat masyarakat menjadi pengungsi dan rentan.

Antrean panjang distribusi makanan menggarisbawahi keadaan darurat kemanusiaan yang mengerikan yang dihadapi wilayah tersebut.

Ini telah menjadi konflik paling mematikan bagi jurnalis dalam sejarah dengan lebih dari 300 jurnalis dan pekerja media tewas di Gaza sejak perang dimulai pada Oktober 2023, termasuk koresponden Al Jazeera Anas al-Sharif.

Kematian akibat kelaparan meningkat seiring dengan pembatasan dan operasi militer yang memperburuk kekurangan pangan di seluruh Gaza. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, setidaknya 475 orang, termasuk 165 anak-anak, meninggal karena kekurangan gizi.

Selama perang Israel, hampir seluruh rumah sakit dan fasilitas kesehatan di Gaza diserang dengan sedikitnya 125 fasilitas kesehatan rusak, termasuk 34 rumah sakit.

Ratusan ribu orang terpaksa mencari perlindungan di tempat penampungan sementara dan kamp-kamp yang penuh sesak. Banjir bulan ini semakin memperburuk kondisi di seluruh wilayah yang sudah hancur.

Galeri foto dari tahun lalu ini menawarkan sekilas penderitaan yang dialami penduduk Palestina di Gaza.

Tautan Sumber