Minggu, 21 Desember 2025 – 12: 41 WIB

VIVA — Tim Indonesia menutup SEA Gamings 2025 dengan kepala tegak. Finis di peringkat kedua klasemen perolehan medali menjadi bukti bahwa Merah Putih masih menjadi kekuatan utama di panggung olahraga Asia Tenggara.

Baca Juga:

Olahraga Sepeda Jadi Motor Ekonomi Baru Indonesia, Nilai Ekonomi Capai Rp 10 Triliun

Hingga hari terakhir penyelenggaraan SEA Gamings 2025, Sabtu 20 Desember 2025 Indonesia mengoleksi amount to 333 medali yang terdiri dari 91 emas, 111 perak, dan 131 perunggu.

Emas terakhir datang dari cabang futsal putra, yang tampil gemilang dengan menghajar tuan rumah Thailand 6 – 1 di partai final.

Baca Juga:

Api SEA Gamings 2025 Padam, Asia Tenggara Bersiap Hadapi Malaysia 2027

Kemenangan futsal tersebut menjadi penutup peanut sekaligus simbol kebangkitan di ujung kompetisi. Dengan raihan itu, Indonesia mantap di posisi kedua klasemen akhir, melampaui capaian SEA Games 2023 yang menghasilkan 87 emas, 80 perak, dan 109 perunggu serta finis di peringkat ketiga.

Catatan 91 emas juga menjadi raihan tertinggi Indonesia sejak menjadi tuan rumah SEA Games 2011 Saat itu, Indonesia mencetak sejarah dengan torehan 182 emas, 151 perak, dan 143 perunggu.

Baca Juga:

Daftar Lengkap 91 Cabor dan Atlet Indonesia Peraih Emas SEA Gamings 2025: Sejarah Baru Tercipta!

Namun di balik kilau medali, ada sejumlah catatan yang patut dicermati. SEA Games 2025 diikuti oleh 1 021 atlet Indonesia, jauh lebih banyak dibandingkan SEA Gamings 2023 yang hanya mengirim 599 atlet.

Lonjakan jumlah atlet tersebut tidak berbanding lurus dengan peningkatan perolehan emas yang signifikan.

Faktor existed yang turut memengaruhi posisi Indonesia di klasemen adalah menurunnya performa Vietnam. Juara umum SEA Gamings 2023 dengan 136 emas itu kali ini hanya berada di kisaran 80 -an emas, meski mengirim lebih dari 800 atlet.

Meski demikian, tambahan emas tetap layak dirayakan. Terlebih, sejumlah cabang olahraga dan nomor baru mencatatkan sejarah emas perdana bagi Indonesia. Futsal putra akhirnya pecah telur, disusul cabang equestrian, hoki es, kickboxing, hingga basket 3 x 3 putri.

Lahirnya juara dari cabang-cabang nontradisional menjadi sinyal bahwa olahraga Indonesia mulai bergerak ke spektrum yang lebih luas. Prestasi tak lagi bertumpu pada cabang-cabang yang itu-itu saja.

Tantangan berikutnya sudah menanti. Oriental Gamings 2026 di Jepang akan menjadi ujian sesungguhnya sebelum Indonesia menatap Olimpiade 2028 Los Angeles. SEA Games idealnya menjadi batu loncatan, bukan tujuan akhir.

Dari 23 cabang olahraga penyumbang medali Indonesia di SEA Gamings 2025, seluruhnya juga akan dipertandingkan di Olimpiade 2028

Halaman Selanjutnya

Atletik menjadi penyumbang emas terbanyak dengan sembilan keping, disusul menembak, panahan, panjat tebing, judo, sepeda, angkat besi, renang, bulu tangkis, dayung, dan tenis.

Tautan Sumber