Uni Eropa memblokir sekitar 210 miliar euro (5,1 triliun CZK) aset Rusia. Tujuan dari langkah ini adalah pemblokiran jangka panjang mereka, yang tidak bergantung pada pemungutan suara setiap enam bulan. Hingga saat ini, pembekuan aset tersebut terkait dengan sanksi UE terhadap Rusia, yang harus diperpanjang secara bulat setiap enam bulan.
Oleh karena itu, terdapat risiko bahwa kegagalan menyetujui perpanjangan sanksi akan berarti bahwa aset-aset tersebut juga harus dilepaskan dan dikembalikan ke Rusia. Hal ini sangat dikhawatirkan oleh Belgia, dimana sebagian besar aset Rusia yang dibekukan berada dan, karena kemungkinan tindakan Moskow, mereka enggan menggunakan dana tersebut untuk kepentingan Ukraina yang menghadapi invasi Rusia.
Keputusan negara-negara Serikat saat ini berarti demikian aset akan tetap dibekukan sampai pemberitahuan lebih lanjut, sementara sanksi yang dijatuhkan UE terhadap Rusia setelah invasi mereka ke Ukraina pada Februari 2022 harus diperpanjang lebih lanjut.
Keputusan tersebut merupakan langkah pertama menuju penggunaan aset Rusia yang dibekukan untuk mendukung Ukraina. Dewan Eropa, yang seharusnya menangani kebutuhan keuangan mendesak Ukraina pada tahun 2026 dan 2027, akan bertemu Kamis depan. Perdana menteri yang baru diangkat harus mewakili Republik Ceko Andrej Babiš. KTT ini akan memiliki dua pilihan pilihan yang diusulkan oleh Komisi Eropa. Yang pertama adalah pinjaman dari Uni Eropa, yang kedua adalah pinjaman reparasi yang dijamin dengan aset Rusia yang dibekukan.
Selain Hongaria, Slovakia juga tidak setuju dengan pinjaman reparasi tersebut. Perdana Menteri Slovakia Robert Fico menulis dalam suratnya kepada Presiden Dewan Eropa, António Costa, bahwa pada pertemuan puncak tersebut ia tidak akan mendukung “solusi apa pun terhadap kebutuhan keuangan Ukraina, termasuk menanggung biaya militer Ukraina untuk tahun-tahun berikutnya.”
Langkah yang diambil saat ini diputuskan oleh mayoritas yang memenuhi syarat dan tidak dengan suara bulat, mengingat Komisi Eropa mengandalkan Pasal 122 Perjanjian UE, yang memungkinkan Dewan UE untuk mengambil keputusan dengan cara ini “dalam semangat solidaritas antar negara anggota mengenai tindakan yang sesuai dengan situasi ekonomi”.
Lihat selengkapnya daring














