Sabtu, 13 Desember 2025 – 00:51 WIB
Bangka Belitung, VIVA – Perkembangan teknologi dalam industri musik membuka peluang yang semakin luas bagi musisi baru. Distribusi digital membuat proses rilis karya tidak lagi bergantung pada label besar, sementara platform streaming memberi ruang yang sama bagi pendatang baru maupun artis mapan.
Baca Juga:
Finalis IGT 2022, Aira Anindita Ajiz Siap Rilis Tiga Single Ciptaan Maestro Musik Tanah Air
Akses yang kian mudah ini membuat musik berkembang lebih cepat dan lebih beragam, terutama di kalangan kreator muda yang ingin membangun karier secara mandiri. Scroll untuk tahu lebih lanjut, yuk!
Di sisi lain, hadirnya platform musik global turut mengubah pola konsumsi pendengar. Musik tidak lagi dibatasi oleh wilayah, bahasa, atau akses fisik seperti CD. Siapa pun kini dapat menemukan artis baru hanya melalui satu rekomendasi algoritma.
Baca Juga:
Mengenal Musisi Sekaligus Konten Kreator Amyn Bayu yang Berangkat dari Karya Sederhana
Kondisi ini mendorong musisi untuk tidak hanya fokus pada kreativitas, tetapi juga memahami strategi distribusi agar karya mereka dapat menjangkau audiens yang tepat.
Fenomena ini juga memunculkan gelombang baru musisi independen yang mengutamakan kebebasan berkarya. Mereka dapat menentukan arah estetika musiknya sendiri, mengatur ritme rilis, dan membangun hubungan langsung dengan pendengar tanpa perantara.
Baca Juga:
Cara Unik Musisi Indramayu Berantas Mafia Musik di Era Digital
Pendekatan ini menciptakan dinamika baru dalam industri, di mana kualitas karya dan konsistensi menjadi faktor utama untuk bertahan.
Dalam konteks regional, era digital memberi peluang besar bagi musisi dari daerah untuk memperkenalkan warna lokal ke kancah nasional bahkan internasional. Identitas budaya yang dibawa ke dalam karya justru menjadi kekuatan pembeda yang semakin diminati pendengar.
Inilah yang mendorong banyak kreator lokal untuk berani melangkah dan menunjukkan karakter musik dari daerah masing-masing.
Salah satu yang ikut memanfaatkan perkembangan ini adalah Hariyadin, kreator independen asal Bangka Belitung yang mulai menekuni dunia musik sejak remaja. Ketertarikannya pada produksi dan penulisan lagu mendorongnya untuk mencoba jalur profesional pada tahun 2024. Ia membangun fondasi kariernya secara bertahap, dimulai dari rilis lagu secara mandiri di berbagai platform digital global.
Bagi Hariyadin, perjalanan ini bukan hanya tentang merilis lagu, tetapi juga tentang mengenalkan identitas musik daerahnya.
“Saya ingin orang tahu bahwa Bangka Belitung punya warna musik yang bisa bersaing secara nasional, tanpa harus kehilangan sentuhan lokalnya,” ujar Hariyadin dalam keterangannya, dikutip Jumat 12 Desember 2025.
Halaman Selanjutnya
Setiap lagu yang ia buat menjadi bentuk ekspresi pribadi sekaligus representasi budaya yang ingin ia bawa ke panggung lebih luas.











