Perdana Menteri Narendra Modi baru-baru ini memberikan keinginan hangat kepada Profesor Muhammad Yunus, kepala penasihat pemerintahan sementara Bangladesh, dan orang-orangnya pada kesempatan Idul Fitri.
Menyoroti refleksi event suci tentang “nilai-nilai pengorbanan, kasih sayang, dan persaudaraan yang abadi,” ia memberikan keinginan untuk kesehatan dan kesejahteraan Yunus yang baik.
“Atas nama rakyat dan Pemerintah India, saya menyampaikan salam hangat kepada Anda dan orang-orang Bangladesh pada kesempatan Idul Fitri yang menguntungkan,” tulis Modi dalam sebuah surat tertanggal 4 Juni 2025
“Festival suci ini merupakan bagian important dari warisan budaya India yang kaya dan beragam dan dirayakan dengan kegembiraan dan semangat yang luar biasa oleh jutaan orang dari iman Islam di seluruh negeri. Ini mengingatkan kita akan nilai -nilai pengorbanan, kasih sayang, dan persaudaraan yang tak lekang oleh waktu, yang sangat penting dalam membangun dunia yang damai dan inklusif,” kata Perdana Menteri.
Menanggapi surat Modi, Profesor Yunus berterima kasih kepada Modi atas pesannya yang bijaksana dan menyatakan penghargaan atas nilai -nilai dan tradisi bersama yang dirayakan melalui Idul Fitri.
“Idul Fitri-Azha adalah masa refleksi, yang menyatukan masyarakat … dan menginspirasi kita semua untuk bekerja sama untuk manfaat yang lebih besar dari orang-orang di seluruh dunia,” kata Yunus dalam suratnya.
Dia juga berkata: “Saya yakin bahwa semangat saling menghormati dan pengertian akan terus membimbing bangsa -bangsa kita untuk bekerja sama untuk kesejahteraan orang -orang kita.”
“Pada kesempatan yang diberkati ini, saya berharap Anda, Yang Mulia, kesehatan dan kebahagiaan yang baik dan orang -orang dari perdamaian India, kemajuan, dan kemakmuran,” pungkas Yunus.
Bangladesh mengadakan pemilihan pada bulan April mendatang
Di tengah tuntutan dari partai -partai politik utama Bangladesh untuk mengadakan pemilihan pada bulan Desember, Yunus pada hari Jumat mengatakan pemilihan nasional akan diadakan pada paruh pertama April 2026
“Berdasarkan pengumuman ini, Komisi Pemilihan akan memberikan peta jalan terperinci untuk pemilihan pada waktu yang tepat,” katanya saat pidato televisi kepada negara pada malam Celebration Idul Fitri.
Yunus, yang bertanggung jawab setelah penggulingan mantan pemerintah Liga Awami yang dipimpin Syekh Hasina pada Agustus tahun lalu, mengatakan bahwa tanggung jawab utama pemerintah adalah untuk mengadakan pemilihan yang bersih, damai, meriah, dan inklusif.
“Tujuan kami adalah untuk mencegah krisis di masa depan. Itu membutuhkan reformasi kelembagaan. Tanpa memastikan tata kelola yang baik di lembaga yang secara langsung terkait dengan proses pemilihan, semua pengorbanan yang dilakukan oleh siswa dan warga negara akan sia-sia,” kata Nobel Laureate yang berusia 84 tahun.