Minggu, 8 Juni 2025 – 10: 34 WIB
Teheran, Viva – Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan pemerintahnya siap jadi arbitrator perdamaian antara India dengan Pakistan. Omongan Masoud itu disampaikan kepada Perdana Menteri Pakistan Shahbaz Sharif.
Baca juga:
Tragis! Sana Yousaf Influencer Sekaligus TikToker Asal Pakistan Ditembak Mati oleh Sepupunya Sendiri
“Iran menyambut setiap langkah yang bertujuan membangun perdamaian abadi antara Pakistan dengan India. Dan, berperan sebagai penengah untuk mencapai tujuan tersebut,” demikian pernyataan Pezeshkian dikutip dari Sputnik, Minggu, 8 Juni 2025
Tensi hubungan memanas antara India dan Pakistan kembali muncul setelah serangan ekat kota Pahalgam di Jammu dan Kashmir wilayah India pada 22 April. Insiden itu telah menewaskan 25 warga India dan satu warga Nepal.
Baca juga:
Hukum Iran Mati mata -mata Israel
India mengklaim punya bukti keterkaitan Badan Intelijen Gabungan Lintas Angkatan Pakistan (ISI) dalam serangan tersebut yang disangkal keras oleh Pakistan.
Konflik India-Pakistan Kian Memanas
Baca juga:
Masih Panas, PM India: Pakistan Harus Bayar Mahal untuk Setiap Serangan Teroris
Atas klaim bukti itu, India melalui Kementerian Pertahanan mengumumkan Operasi Sindur pada 7 Mei. Langkah itu sebagai aksi balasan dari serangan pada 22 April.
Adapun Kementerian Luar Negeri Pakistan menyatakan pihaknya berhak beri tanggapan atas manuver India.
Kemudian, setelah berhari-hari memanas dengan saling serang, India dan Pakistan sepakat menghentikan semua penembakan dan aksi militer di darat, di udara, dan di laut pada 10 Mei.
Selanjutnya, Angkatan Darat India melaporkan setelah pembicaraan antara pejabat militer tinggi dari kedua negara. Pembicaraan itu memutuskan untuk pertimbangkan langkah-langkah segera guna memastikan penarikan pasukan dari perbatasan dan wilayah terdepan. (Ant)
Gempa Bumi di Karachi, Pakistan Picu 200 Narapidana Kabur dari Penjara
Polisi Karachi juga telah mengeluarkan peringatan tinggi kepada lembaga penegak hukum di distrik-distrik tetangga.
Viva.co.id
5 Juni 2025