Sabtu, 7 Juni 2025 – 20: 58 WIB
Viva – – Bagi para pelancong dan pencinta kuliner asal Indonesia yang mencari destinasi penuh cita rasa sekaligus kaya budaya, Macau adalah destinasi wajib. Sebagai “Kota Kreatif Gastronomi UNESCO” Macau menawarkan kekayaan kuliner yang telah berkembang selama lebih dari 500 tahun memadukan pengaruh Portugis, Kanton, dan Asia Tenggara dalam satu tempat yang mudah dijelajahi.
Baca juga:
Bolehkan Pemda Gelar Kegiatan di Resort dan Restoran, Mendagri Sarankan Sasar yang Agak Kolaps
Di jantung persimpangan budaya ini berdiri SJM Resorts, S.A. (SJM), yang menghadirkan berbagai pengalaman kuliner khas identitas Timur dan Barat Macau.
Mulai dari restoran santapan lezat pemenang penghargaan hingga sajian lokal penuh rasa, portofolio kuliner SJM menjadikan Macau destinasi yang menggoda bagi pencinta makanan dari Indonesia. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Baca juga:
Pemda Boleh Gelar Kegiatan di Resort dan Restoran Meski ada Efisiensi, Mendagri Tito Ungkap Alasannya
Surga Fine Eating Berkelas Dunia
Baca juga:
Kolaborasi Manis, Ketika Dunia Pendidikan dan Industri Bersatu Majukan UMKM Kuliner
Selama dua dekade terakhir, Macau berkembang menjadi pusat destinasi kuliner dunia, memperkuat posisinya sebagai “Pusat Pariwisata dan Rekreasi Dunia”. Kota ini menjadi standar baru untuk fine dining.
Salah satu ikon kulinernya adalah Robuchon au Dome di Grand Lisboa Macau, satu-satunya restoran di Macau yang mempertahankan tiga bintang MICHELIN selama 17 tahun berturut-turut sejak 2009
Sementara itu, The Eight, restoran dua bintang MICHELIN, telah menyajikan inovasi cita rasa Kanton sejak 2007
Kawasan Cotai juga mencuri perhatian, khususnya dengan kehadiran Zuicho, restoran Jepang di Grand Lisboa Royal residence, yang tahun ini memperoleh satu bintang MICHELIN untuk pengalaman omakase ala kappo yang imersif dan artistik.
Identitas Kuliner yang Unik
Kuliner Macau tak lepas dari pengaruh warisan kolonial Portugis. Sebagai pelabuhan dagang antara Timur dan Barat selama lebih dari 400 tahun, Macau dikenal sebagai tempat lahirnya kuliner fusion pertama di dunia masakan Macanese.
Di Grand Lisboa Palace, tamu dapat menikmati sajian Macanese otentik atau hidangan Portugis kontemporer.
Lisboa Diner menyajikan home cooking seperti bacalhau (ikan asin khas Portugis) hingga ayam Afrika, sementara Mesa by Jose Avillez, restoran oleh cook Portugis peraih dua bintang MICHELIN, menawarkan pengalaman santapan lezat dengan pendekatan modern namun tetap berakar pada tradisi.
Menjelajah Cita Rasa Lokal
Tak lengkap rasanya mengunjungi Macau tanpa menyusuri jajanan lokalnya. Kam Pek Market, sebuah bangunan warisan tiga lantai yang direstorasi oleh SJM, menjadi destinasi kuliner lintas budaya.
Mulai dari UMKM hingga merek warisan pengunjung bisa menemukan kuliner Tiongkok, Portugis, Jepang, Thailand, dan Taiwan serta road food lokal seperti bubur, mie wonton, dan dark amount buatan tangan, semuanya dalam atmosfer food court yang hidup.
Surga Kuliner Bagi Wisatawan Indonesia
Bagi orang Indonesia yang mencari pengalaman rasa, Macau adalah destinasi penuh cerita.
Susuri gang-gang tua di Taipa Town, cicipi ayam Afrika, kue bacalhau, dan pencuci mulut Serradura atau nikmati koktail modern-day sambil menyaksikan pemandangan laut yang memukau
Dengan penerbangan langsung dari Jakarta, liburan kuliner ini tak hanya mudah tetapi juga tak terlupakan.
Dari pasar tradisional hingga restoran MICHELIN, dari kedai warisan budaya hingga konsep modern, Macau adalah perjalanan rasa yang menggugah selera sekaligus jiwa.
Bagi tourist Indonesia yang mencari cita rasa, budaya, dan koneksi Macau layak jadi pilihan utama.
Halaman Selanjutnya
Sementara itu, The 8, restoran dua bintang MICHELIN, telah menyajikan inovasi cita rasa Kanton sejak 2007