Sabtu, 7 Juni 2025 – 11: 41 WIB

Jakarta, Viva – Menteri Pertanian Indonesia, Andi Amran Sulaiman, mengungkapkan bahwa Malaysia telah meminta impor tahunan 240 000 load jagung dari Indonesia.

Baca juga:

Malaysia Minta RI Kirim 240 Ribu Bunch Jagung per Tahun, Mentan Amran Bidik Peningkatan Ekspor Beras

Pada fase awal, 1 200 bunch jagung telah dikirim ke negara tetangga.

Menteri Sulaiman menyatakan bahwa inisiatif ekspor ini dapat memposisikan Indonesia sebagai pembangkit tenaga makanan international. Dia percaya ekspor pertanian Indonesia akan terus meningkat.

Baca juga:

Tragis, Malaysia Dibantai Tim Rangking 72 Dunia

“Permintaan Malaysia saat ini mencapai 240 000 ton per tahun, atau lebih dari 20 000 lot per bulan, semata -mata untuk jagung. Ini belum mencakup permintaan dari negara lain seperti Filipina,” kata Menteri, Kamis (5 Juni).

Selain jagung, Menteri Sulaiman mencatat bahwa kelapa dan beras juga di antara komoditas ekspor top Indonesia.

Baca juga:

Harga Beras Naik saat Stoknya Melimpah, Mentan Amran Sebut Pelakunya Mafia

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman (Dok: Kementan)

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman (Dok: Kementan)

Indonesia saat ini mengekspor sekitar 2, 1 juta load kelapa setiap tahun, dengan 400 000 load ditakdirkan untuk Malaysia – sebagian besar sudah terpenuhi.

“Sementara itu, kebutuhan impor beras Malaysia juga sangat tinggi. Ini menghadirkan peluang utama bagi Indonesia untuk memperluas pasarnya untuk komoditas strategis ini,” tambahnya.

Seperti diketahui, Presiden Prabowo Subianto juga berkomentar bahwa produksi pangan Indonesia telah meningkat. Pada kuartal pertama 2025, produksi jagung naik hampir 50 persen.

Kepala negara menyatakan optimisme bahwa Indonesia akan mencapai swasembada jagung lebih cepat dari yang diharapkan.

“Jika tingkat pertumbuhan ini berlanjut, kita mungkin tidak perlu mengimpor jagung sama sekali dalam waktu satu tahun. Ini adalah pencapaian yang signifikan. Benih bersifat lokal, banyak yang organik, dan itu adalah hasil kolaborasi lintas sektor,” katanya.

Halaman Selanjutnya

“Sementara itu, kebutuhan impor beras Malaysia juga sangat tinggi. Ini menghadirkan peluang utama bagi Indonesia untuk memperluas pasarnya untuk komoditas strategis ini,” tambahnya.

Halaman Selanjutnya

Tautan sumber