Kamis, 5 Juni 2025 – 18:56 WIB

Jakarta, Viva – Tambang nikel di Raja Ampat, Papua Barat, menjadi sorotan lantaran dianggap aktivitas itu merusak lingkungan dan alam. Bahkan beberapa waktu lalu, sempat viral aksi aktivis Greenpeace yang menggelar aksi protes terkait tambang ini, dalam suatu forum.

Baca juga:

Menteri Trenggono Utus Tim Demi Usut Tambang Nikel Rusak Laut Raja Ampat

Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, memastikan pemerintah akan menyelesaikan polemik tambang nikel di kawasan Raja Ampat tersebut.  Apalagi disebut aktivitas itu dapat merusak ekosistem kelautan di Raja Ampat. Mengingat Raja Ampat merupakan salah satu kawasan konservasi perairan nasional yang dikelola oleh KKP.

“Segera kita selesaikan,” kata Teddy kepada wartawan, Kamis, 5 Juni 2025.

Baca juga:

Bahlil Setop Sementara Tambang Nikel di Raja Ampat Usai Tuai Protes

Teddy menjelaskan, pemerintah melalui kementerian dan lembaga terkait langsung menindaklanjuti pertambangan nikel di Raja Ampat.

“Sudah. Sudah langsung ditindaklanjuti,” ujar dia.

Baca juga:

Skema Tambang Rakyat Berbasis Koperasi Bisa Jadi Penggerak Ekonomi Daerah

Ia mengaku, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol, sudah mengambil langkah untuk menyelesaikan polemik tersebut.

“Ini Pak Menteri ESDM dan Pak Menteri Lingkungan Hidup sudah mengambil langkah yang diperlukan untuk saat ini. Tadi langsung kita hubungi dan saling berkoordinasi,” jelasnya.

Sebagai informasi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memutuskan untuk menghentikan sementara operasi pertambangan nikel dari PT GAG Nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya. Kegiatan pertambangan ini diketahui ramai mendapat kritik hingga viral di media sosial karena dinilai telah merusak keindahan alam dan lingkungan.

“Kami untuk sementara, kita hentikan operasinya sampai dengan verifikasi lapangan,” ujar Bahlil dalam jumpa pers di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Kamis, 5 Juni 2025.

Menurut Bahlil, perusahaan tersebut baru bisa beroperasi lagi sampai hasil verifikasi dari Kementerian ESDM keluar. Bahlil mengatakan, pihaknya segera turun langsung ke lokasi di lapangan untuk melihat kondisi yang sebenarnya terjadi. Ia pun sudah dijadwalkan untuk meninjau lokasi tambang nikel tersebut.

“Untuk sementara kegiatan produksinya disetop dulu, sampai menunggu hasil peninjauan verifikasi dari tim saya,” imbuhnya.

Halaman Selanjutnya

Sebagai informasi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memutuskan untuk menghentikan sementara operasi pertambangan nikel dari PT GAG Nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya. Kegiatan pertambangan ini diketahui ramai mendapat kritik hingga viral di media sosial karena dinilai telah merusak keindahan alam dan lingkungan.

Halaman Selanjutnya


Tautan sumber