Sebuah fragmen dari gulungan Yesaya, salah satu gulungan Laut Mati, dipajang.

Banyak gulungan Laut Mati jauh lebih tua dari yang diperkirakan oleh akademisi sebelumnya, dengan beberapa berasal dari masa kepenulisan kuno mereka, sebuah studi baru mengklaim.

Ilmuwan dari University of Groningen di Belanda menggunakan kecerdasan buatan untuk memeriksa tulisan tangan dari fragmen kuno dan mengklaim bahwa mereka memperoleh tanggal yang lebih akurat untuk beberapa tulisan, termasuk buku Daniel, menurut sebuah makalah yang diterbitkan di dalam PLoS satu.


Sebagian dari Gulungan Isaiah, salah satu Gulungan Laut Mati, terlihat di dalam lemari besi Buku Kuil Buku di Museum Israel di Yerusalem. Gambar getty

Program AI yang tepat bernama “Henokh” diberi makan sejumlah besar teks kuno yang sudah bertanggal dari Israel modern dan Tepi Barat yang juga memiliki tanggal radiokarbon-kemudian menggunakan pembelajaran mesin untuk mempelajari perkembangan tulisan tangan dari 135 fragmen gulir Laut Mati.

Studi ini mengklaim bahwa fragmen Kitab Daniel 8-11, yang dianggap bertanggal 160-an SM, bisa setua 230 SM, yang tumpang tindih dengan periode di mana buku Alkitab ditulis.

“Dengan alat Henokh kami telah membuka pintu baru ke dunia kuno, seperti mesin waktu, yang memungkinkan kami untuk mempelajari tangan yang menulis Alkitab,” tulis para penulis studi dalam a penyataanEureka Alert melaporkan.

“Terutama sekarang setelah kita menetapkan, untuk pertama kalinya, bahwa dua fragmen gulir alkitabiah datang dari masa penulis yang mereka anggap,” lanjut pernyataan itu.


Fragmen Gulungan Laut Mati.
Sebuah fragmen berusia 2.000 tahun dari Gulungan Laut Mati dipajang di Museum Yahudi di New York City pada 2008. Gambar getty

Para peneliti juga mengklaim bahwa fragmen -fragmen yang ditulis dalam bahasa Aram Herodian dan Hasmona.

Klaim penanggalan baru ini menghasilkan “kronologi baru dari gulungan dan penanggalan ulang teks-teks kunci Yahudi kuno yang berkontribusi pada perdebatan saat ini tentang asal-usul Yahudi dan Kristen,” kata penelitian ini.

Gulungan Laut Mati pertama kali ditemukan pada tahun 1943 oleh dua gembala Badui yang menemukan mereka disekresikan di gua -gua di bagian Qumran Israel dekat Laut Mati dan merupakan fragmen tertua dari manuskrip Yahudi yang ditulis dalam bahasa Ibrani, Yunani, Arab, dan Aram yang berasal dari abad ketiga dan kedua SM.

Para sarjana mengaitkan tuntutan naskah agama dengan Essens, yang adalah sektarian Yahudi pada pergantian milenium pertama.

Tautan sumber